Mengelola keuangan atau budgeting untuk keperluan pribadi memang seperti sesuatu yang rumit bagi beberapa kalangan. Namun, dampaknya akan terasa jika dijalankan dengan benar di kemudian hari. Dengan budgeting anggaran atau rencana keuangan setiap bulan kita bisa mengetahui bagaimana flow atau aliran keuangan kita ke mana saja. Berbagai pakar keuangan dan financial planner sudah banyak berbagi tips tentang budgeting ini.
Namun, sebelum kita melangkah ke tips-tipsnya mari kita simak terlebih dahulu fungsi dan tujuan Budgeting.
Fungsi dan Tujuan Budgenting
Berikut fungsi budgeting secara spesifik:
- Menentukan modal awal. Dengan menentukan budget, kita bisa tahu berapa modal uang yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis.
- Sebagai target penjualan. Budgeting bisa menjadi alat banding penjualan dengan pengeluaran. Jika memang target pendapatan tidak sesuai budget, maka harus ada yang disesuaikan agar bisnis bisa berjalan secara efektif.
- Membantu mengontrol pengeluaran. Tanpa adanya budgeting, sebuah perusahaan bisa mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka bisa bayar. Budget membantu mengurangi risiko bangkrut karena pengeluarannya dibatasi.
- Mendukung rencana strategis pengembangan bisnis. Untuk lebih lanjut, kamu bisa membaca tentang proposal bisnis plan.
Tips Perencanaan Keuangan Bulanan
Salah satu tips yang paling terkenal untuk budgeting adalah dengan formula 50:30:20. Tapi, selain formula itu ada beberapa tips dan formula budgeting yang bisa kamu terapkan dalam kehidupanmu sehari-hari.
- 50:30:20
Kita mulai dari yang paling banyak dibahas oleh pakar atau financial planner. Formula ini sering kita temukan di berbagai tips keuangan. Lalu bagaimana sih penerapan formula 50:30:20 ini?
Metode ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Senator Amerika Serikat Elizabeth Warren yang populer melalui bukunya yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Budgeting 50/30/20 menyarankan kamu untuk memecah pendapatan bersih bebas pajak menjadi tiga bagian besar.
Secara umum, metode ini membagi uang yang kamu punya menjadi tiga, 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan uang yang kamu punya tentu sudah dikurangi dengan kewajiban yang ada. Kewajiban itu misalnya, membayar pajak, berbagi pada orang-orang yang kurang beruntung, mengirimkan uang pada orang tua, dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan menggunakan 50% dari anggaran kamu misalnya makanan, sewa tempat tinggal, asuransi, dan lain-lain. Sedangkan hal-hal yang termasuk keinginan berasal dari 30% pemasukan kamu, yang diperuntukan untuk liburan, gadget baru, dan lain-lain. Sementara sisanya adalah 20% untuk investasi.
2. 80:20
Metode 80:20 ini disebut juga sebagai metode Pareto. Metode ini merupakan strategi manajemen yang berfokus pada prioritas kepentingan yang harus diselesaikan. Pembagiannya sangat sederhana, cocok buat kamu yang tidak ingin ribet dan pusing dalam budgeting bulanan.
Pembagiannya adalah 80% untuk biaya hidup sehari-hari. Seluruh pengeluaran bulanan dan harianmu harus dapat dipenuhi menggunakan 80% dari penghasilan. Mulai dari biaya sewa, transportasi, makan, belanja, hingga hiburan. Metode ini, tidak menuntut kamu untuk membagi pos pengeluaran yang detail, tapi kamu harus tetap hati-hati dalam menghabiskan pengeluaranmu.
Jika kebutuhanmu lebih dari 80% dari penghasilanmu setiap bulan, kamu harus mencari hal yang perlu dihilangkan atau digantikan. Misalnya pengeluaran yang bisa kamu hitung dan atur ulang: bensin dan tol, listrik, biaya makan di restoran, hingga pengeluaran untuk membeli kopi setiap harinya.
Kemudian untuk yang 20%-nya adalah besaran tabungan masa depanmu. Besarnya persentase biaya hidup dan pengeluaran di metode ini jangan bikin kamu terlena untuk tidak menabung. Sama seperti metode 50/30/20, kamu cukup menyisihkan 20% dari penghasilanmu untuk ditabung. Walau aturannya begitu, tak ada salahnya juga kalau kamu bisa menabung lebih dari 20% penghasilanmu.
3. Metode Budget Jar
Metode selanjutnya adalah metode budgeting jar atau metode toples. Dengan metode ini, kamu wajib membagi pengeluaran menjadi enam “toples” alias enam macam. Dengan adanya pembagian yang lebih spesifik, diharapkan kamu bisa lebih teliti mengamati pengeluaran dengan baik sebelum kehabisan uang.
Apabila kamu terbiasa menggunakan uang tunai, penggunaan toples fisik bisa kamu lakukan. Inti dari metode ini adalah pembagian budget menjadi enam, bukan penggunaan toplesnya.
Jadi, sesuaikanlah dengan preferensi sendiri dengan pengeluaran yang biasa kamu butuhkan setiap bulannya. Keenam jenis “toples” pengeluaran itu misalnya pengeluaran dasar, hiburan, tabungan jangka panjang atau investasi, pendidikan, pengeluaran besar seperti komputer atau gadget baru, dan hadiah.
4. Metode 30:25:20:15:10
Metode ini memang beda dari yang lain. Selain pembagiannya cukup detail, metode budgeting yang satu ini digunakan oleh Li Ka-Shing, orang terkaya No. 1 di Hongkong. Rincian dari metode ini adalah:
- 30% penghasilan kamu digunakan untuk kebutuhan hidup bulanan, seperti belanja rumah tangga, makan, listrik, air, telepon dan transportasi.
- 25% dari penghasilan kamu untuk investasi dan tujuan keuangan masa depan seperti melunasi pinjaman, menyiapkan dana darurat, modal usaha dan persiapan hari tua (pensiun).
- Kemudian, 20% penghasilan kamu untuk mengembangkan network atau kenalan, contoh ikut klub para pebisnis, mentraktir rekan bisnis, ikut gym dan lain sebagainya.
- Setelah itu, 15% penghasilan kamu untuk mempelajari hal-hal baru, misal membaca buku, ikut seminar atau workshop.
- Dan yang terakhir, 10% penghasilan kamu untuk liburan dan hadiah atas kerja keras terhadap diri sendiri.
5. Metode 60:20:20
Metode mengatur penghasilan dengan budgeting 60:20:20 membagi pengeluaran menjadi 60 persen biaya sehari-hari, 20 persen tabungan atau investasi, dan 20 persen untuk hiburan. Sementara itu, untuk kebutuhan sehari-hari yang 60 persen dapat dipecah lagi sesuai kebutuhan kamu.
6. Metode Amplop
Prinsip dari metode ini adalah pembagian pemasukan yang kamu punya menjadi beberapa bagian alias “amplop”. Jumlah amplop ini bervariasi tergantung preferensi, kebiasaan, atau tujuan dari pengaturan uangmu. Sama seperti toples pada metode budget jar, amplop pada metode ini juga tidak harus ada. Intinya adalah pembagian pendapatan menjadi beberapa kategori budget.
Contohnya, kamu memiliki “amplop” untuk makanan, tagihan listrik dan air, kesehatan, sewa rumah, tabungan, dan lain-lain.
7. Metode Kakeibo
Kakeibo adalah salah satu pilihan metode mengatur keuangan untukmu. Caranya, setiap pemasukanmu cair, kamu tinggal duduk dan menuliskan berbagai hal yang ingin kamu beli, berapa uang yang ingin kamu tabung, dan apa yang harus kamu lakukan agar target keuanganmu tercapai.
Dalam menjalankan metode ini, kamu juga perlu menanyakan pada diri kamu sendiri terkait pengeluaran yang akan dilakukan di setiap bulannya dan kondisi keuangan kamu saat ini. Pertanyaan-pertanyaan itu seperti:
- apakah kamu benar-benar membutuhkan apa yang ingin kamu beli?
- apakah kamu memiliki uang untuk membelinya?
Inti dari metode ini adalah menjadi mindful dan benar-benar sadar untuk apa saja uang yang kamu punya digunakan.
Demikian 7 cara mengelola budgeting bulanan yang bisa kamu terapkan sehari-hari. Budgeting penting dilakukan untuk mengetahui arus atau flow keuangan kita setiap bulan berjalan seperti apa. Jangan sampai arus keuangan kita tidak jelas lahirnya diperuntukkan seperti apa. Hal ini dilakukan sebagai bagian menabung dan mempersiapkan keuangan di masa depan.
Sambil kamu mengurus budgeting keuangan bulananmu, kamu bisa menggunakan platform P2P Funding Syariah dari ALAMI untuk mengembangkan keuanganmu lebih baik lagi. Dapatkan ujrah setara dengan 14-16% pa. Unduh aplikasinya di