published 29/04/2021 - 5 Min Read

Belajar Tentang Cita-cita dan Kegigihan Bersama Dubes RI untuk PBB Dian Triansyah Djani

ALAMI kini kedatangan anggota keluarga baru. Beliau adalah Bapak Dian Triansyah Djani yang bergabung sebagai Advisor ALAMI. Pada perkenalan pertamanya dengan para ALAMI Squad, Pak Tria memberikan beberapa pengalamannya dalam sharing session melalui Google Meet, Rabu (28/4) kemarin. 

Suatu kebangggaan tersendiri untuk ALAMI kedatangan Pak Tria, dengan pengalaman beliau sebagai diplomat yang sudah melanglang buana ke seluruh penjuru dunia membawa misi negara. Untuk lebih kenal dekat dengan beliau, mari kita simak perjalanan karier Bapak Dian Triansyah Djani, SE, MA. 

Latar Belakang dan Perjalanan Karier Sebagai Dubes RI

Pak Tria saat ini masih menjabat sebagai Dubes RI dan Perwakilan Tetap untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Beliau ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Dubes RI untuk PBB sejak tahun 2016. Sebelum ditunjuk sebagai Dubes RI untuk PBB, banyak sekali pengalaman karier Pak Tria sebagai diplomat. 

Mulai dari  Ketua Komite II Majelis Umum (MU) PBB, suatu komite yang membidangi ekonomi dan keuangan dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-71, periode September 2016 – September 2017 hingga menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB pada 2019. Pada masa ini, Indonesia merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. 

Pria lulusan Universitas Indonesia ini merupakan seorang negosiator ulung yang pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia di High Level Task Force (HLTF) on the ASEAN Charter,  yang diberi mandat untuk merumuskan Piagam ASEAN, yang mulai berlaku sejak November 2008. Ia juga merupakan dosen tamu di berbagai Universitas di dalam dan luar negeri, dan penulis buku Sekilas WTO  pada tahun 2002.

Dalam mengambil jenjang pendidikan magister, Pak Tria melakukan Master of Arts, Graduate Programme in Economic Development (International Trade), Vanderbilt University, Amerika Serikat  pada tahun 1990 dan menamatkan gelar doktoralnya di bidang Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran, Bandung. 

Sebagai Advisor ALAMI

Kedatangan Pak Tria mengisi acara Sharing Session ini juga menandai bergabungnya beliau sebagai Advisor ALAMI khususnya dalam pembentukan budaya dan etos kerja ALAMI Squad. 

Peranannya sangat penting nantinya bagi para squad ALAMI. Beliau akan menjadi penyemangat bagi setiap squad agar bisa bekerja maksimal dan mengejar passionnya secara sungguh-sungguh. Bergabungnya beliau di ALAMI karena bukan tanpa sebab dan tujuan. 

Alasannya adalah ingin melihat ALAMI lebih berkembang lagi sebagai platform P2P Lending yang benar-benar menggunakan nilai-nilai kebaikan syariah. Sebagai diplomat senior dan berpengalaman, Pak Tria diharapkan bisa memberikan wejangan dan saran agar ALAMI bisa berkembang ke arah global. 

Dan perlu diketahui juga, meski telah melanglang buana sebagai diplomat ke berbagai negara dan Dubes RI, nilai-nilai Islami tak pernah lepas dari Pak Tria. 

Misalnya setiap beliau akan mengambil keputusan atau menandatangani suatu dokumen yang penting, selalu membiasakan membaca Surat Al-Ikhlas.

Setiap saya tanda tangan any kind document, apapun suratnya, saya baca qulhu (surat Al-Ikhlas), meski ada dokumen keuangan 30 halaman, saya baca 30 kali, dan selalu ditunjukkan di dalam dokumen misalnya eh ada Rp 12 miliar, ada Rp 2 miliar yang kurang dalam dokumen. Kalau nggak teliti, saya sudah diperiksa KPK,” jelasnya 

Selain membaca Al-Ikhlas, beliau juga selalu membaca doa Nabi Musa di setiap kesempatan agar diberi kelancaran sekali beliau lakukan. Ia mencontohkan pada saat menjalani fit and proper test sebagai Duta Besar. 

“Pada saat saya fit and proper test calon Dubes, temen-temen calon dubes lain pada ngetawain saya ngapain bawa catatan doa seperti itu. Saya tulis doanya di cue card saya, pada saat ada pertanyaan under pressure saya baca aja. Teman-teman yang lain ketika under pressure panik, dan bahkan bacaan doanya saja bisa lupa,” terangnya. 

Memiliki Sense of Purpose di Dalam Bekerja

Dalam sharing session yang digelar bersama ALAMI Squad, banyak pelajaran yang didapat dari Pak Dubes RI ini. Membawa segudang pengalamannya bertemu serta bersaing dengan berbagai orang dari banyak negara, beliau menegaskan bahwa seseorang harus memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya.

Ia pun menceritakan kenapa pada akhirnya ia mau bergabung bersama squad ALAMI setelah menjadi diplomat dan berkarier di dunia internasional. Salah satu tujuan utamanya adalah ingin menyaksikan bagaimana masyarakat bisa memiliki hidup yang lebih baik lagi dengan cara syariah.

Sharing Session bersama Dubes RI dan Perwakilan Tetap PBB Dian Triansyah Djani

“If I have no sense of purpose I will not join ALAMI. My purpose is simple, I want to see ALAMI grow, I want to see more people using Islamic halal way of financing, simple like that.  You have to find the sense of purpose, and have a sense of hope. Hope is a feeling that tomorrow will be better, that our effort will contribute to improve our future,” katanya. 

Bagi para squad yang sudah bergabung dengan ALAMI menurutnya, juga harus memiliki tujuan yang tertentu kenapa bisa bergabung dengan ALAMI. Ia mengatakan, bergabung dengan ALAMI bukan hanya untuk mencari kerja atau mencari nafkah saja. Tetapi ada tujuan yang lebih dari ada itu yang mampu memberikan perubahan.  

Jadi kalau ditanya nanti squad ALAMI, ‘kenapa sih jadi ALAMI Squad?’ Karena abis lulus kuliah mesti kerja, ok that’s good answer, fine. Is it enough? No. Jawaban kedua, cari nafkah, cari nafkah jaman dulu juga nenek saya bilang cari nafkah. Tapi poin ketiga adalah I want to change the world, makin banyak orang yang memperbaiki ekonominya secara halal,” ungkapnya.

Dari kutipan Pak Tria tersebut, maka setiap individu harus memiliki tujuan hidup yang jelas. Beliau mengajarkan bahwa tancapkan tujuan sebagus mungkin, dan sesempurna mungkin dan jangan mudah puas dengan hasil yang biasa -biasa saja. 

Kebiasaan buruk orang Indonesia, they don’t do extra miles. Ketika sudah mendapatkan nilai 7,8 mereka sudah puas. Yang penting dapat nilai 6 saja di rapor, tak dapat nilai merah. Tapi ada nggak sih orang yang ingin bercita-cita mendapat nilai 10? Nggak ada kan. Ini yang menjadi problem, you have to set the goal high,” kata beliau.

Sharing Session bersama Dubes RI dan Perwakilan Tetap PBB Dian Triansyah Djani

Dari sekian banyak pelajaran pada sharing session bersama Bapak Tria, dalam kesimpulannya ada 7 pelajaran yang penting untuk berkembang menjadi individu yang mampu bertahan di dalam setiap persaingan: 

  1. Berani bermimpi dan terus kejar mimpi itu 
  2. Bagaimana bertahan dan mampu beradaptasi dengan kegigihan yang dimiliki 
  3. Terus belajar dari mana pun, belajar dari kesalahan
  4. Berani keluar dari zona nyaman dan berani mencoba sesuatu yang baru
  5. Merangkul keragaman & Kepekaan Budaya.
  6. Tabah dan tekun
  7. Memiliki tujuan yang jelas

Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. 

Teknologi yang ALAMI miliki dapat menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.

Unduh ALAMI Mobile App di 

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Aisyah
Aisyah
3 years ago

❤️❤️❤️