bisnis thrift shop

Memulai Bisnis Thrift Shop: Peluang dan Inspirasi yang Kamu Butuhkan

Memanfaatkan barang bekas untuk jadi cuan? Tentu bisa, yaitu dengan melakoni bisnis thrift shop!

Thrift shop adalah jenis bisnis yang sudah ada ratusan tahun lamanya di seluruh dunia.

Namun, memang rasanya baru cukup populer di Indonesia paling tidak 10 tahun silam, khususnya di toko online maupun media sosial.

Bahkan bisa dibilang saat ini belanja thrift telah menjadi gaya hidup bagi sekelompok orang.

Mungkin, kamu juga pernah menemukan thrift shop alias toko yang menjual barang bekas.

Meskipun menjual barang bekas, jangan kira tidak ada peminatnya. Justru, saat ini toko thrift semakin banyak yang melirik.

Selain bisa membuat pembeli mendapatkan barang yang masih bagus dalam harga murah, thrift shop juga punya andil dalam mendukung kelestarian lingkungan, lho, khususnya terkait industri fashion.

Semakin banyak orang yang memilih untuk berbelanja baju baru lewat toko bekas, pembeli pakaian lewat industri fast fashion yang berkontribusi terhadap banyaknya limbah tekstil yang sulit ditangani menjadi berkurang.

Apa Itu Bisnis Thrift Shop?

Seperti yang sedikit disebutkan sebelumnya, thrift shop adalah bisnis yang menjual barang bekas.

Menurut Trvst, sejarah toko barang bekas berawal dari akhir abad 19.

Pada awalnya, orang-orang menjual barang bekas untuk tujuan amal. Uang dari hasil penjualan barang-barang bekas dari anggota komunitas kemudian disalurkan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Oleh karena itu, di Inggris, thrift shop juga dikenal sebagai “charity shop“, atau toko amal.

Semakin lama, thrift shop dibuka bukan hanya untuk kegiatan amal, tapi betul-betul sebagai bisnis seperti toko-toko lain pada umumnya yang menyasar kelompok orang tertentu, misalnya yang punya kepedulian terhadap lingkungan, atau yang ingin gaya hidup lebih hemat.

Selain meminimalkan limbah, toko ini juga membawa keuntungan yang cukup menjanjikan bagi pemiliknya.

Saking populernya, di AS terdapat National Thrift Shop Day atau Hari Thrift Shop Nasional yang dirayakan tiap tanggal 17 Agustus, lho.

Pemerintah Indonesia tentang Impor Barang Bekas untuk Thrift Shop

Jika kamu berminat untuk berbisnis di bidang thrifting, wajib untuk mengetahui berita terbaru dari dunia ini.

Seperti yang sudah kita pahami, bisnis thrift beroperasi dengan menjual barang bekas.

Nah, banyak dari barang bekas khususnya pakaian didapatkan dari impor pakaian bekas luar negeri.

Lewat situs Kominfo, diberitakan bahwa Presiden Jokowi menginstruksikan untuk memberantas impor ilegal pakaian bekas.

Dari Kompas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, larangan impor baju bekas ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Ia menambahkan, impor barang bekas apa pun kini dilarang kecuali yang sudah diatur.

Jika kamu ingin menjual pakaian bekas, carilah sumber pakaian dari dalam negeri, bukan dari luar negeri.

Pasalnya, penjualan thrifting baju bekas yang diimpor dari luar negeri justru dapat berimbas buruk pada industri tekstil dalam negeri, menurut Jokowi.

Harapannya, dengan peraturan ini, industri tekstil atau garmen dalam negeri dapat bangkit, berkembang, dan mendukung perekonomian Indonesia menjadi kuat.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Thrift Shop

Kelebihan dari bisnis thrift shop adalah kamu tidak hanya mendapat keuntungan, tetapi juga berperan langsung dalam menyelamatkan lingkungan.

Pasalnya, kamu menghindarkan barang-barang bekas dari dibuang begitu saja, padahal masih memiliki nilai jual dan kelayakan untuk dipakai.

Thrift shop juga mudah untuk dimulai secara online, sehingga kamu tidak harus menyewa toko fisik.

Tentunya hal ini dapat membuatmu jadi lebih hemat, apalagi jika ingin memulai bisnis dengan biaya yang terbatas.

Sayangnya, secara umum, berjualan barang bekas butuh biaya yang cukup besar dan mencari barangnya juga cukup membutuhkan perjuangan.

Sehingga, bukan harus mengeluarkan materi saja untuk berbisnis barang bekas, tetapi banyak juga waktu yang perlu kamu alokasikan untuk mencari dan menyortir produk jualan.

Tips Memulai Thrift Shop

1. Temukan niche produk yang akan dijual

Untuk membuka bisnis thrift shop, akan sangat bagus jika kamu punya spesialisasi barang tertentu.

Jadi, sebaiknya jangan menjual berbagai macam jenis barang.

Fokuslah pada satu yang spesifik, misalnya pakaian saja.

Akan lebuih baik juga jika kamu lebih mengerucutkan pilihan lagi, misalnya spesifik menjual kaos bekas, jaket bekas, kemeja bekas, dan sebagainya.

Pilihlah kategori produk yang paling kamu pahami dan sukai.

Dengan begitu, kamu bisa memahami mana barang yang bagus dan diminati orang-orang yang juga menggemari barang tersebut.

2. Temukan pemasok atau supplier barang

Untuk menjual barang bekas, tentu saja kamu harus punya sumber dari mana kamu bisa membeli produk jualanmu.

Misalnya, carilah pasar yang menjual barang bekas di sekitarmu.

Atau mungkin, kamu bisa juga mencari informasi supplier bisnis thrift shop secara online.

Pastikan bahwa sumber atau supplier barangmu bisa dipercaya dan diandalkan untuk jangka waktu yang panjang, agar bisnismu tak kekurangan barang dan bisa terus berjualan.

3. Buat visual produk yang bagus

Apabila kamu memilih untuk menjalankan bisnis thrift shop lewat online, kamu wajib punya katalog produk yang menarik.

Selain memilih produk yang bagus, kamu juga harus membuat foto-foto dengan kualitas bagus yang dapat menampilkan kualitas produkmu dengan baik.

Kamu dapat memotret barang-barang jualanmu sendiri atau menggunakan jasa profesional yang memahami ilmu fotografi agar hasilnya memuaskan.

4. Pelajari metode promosi untuk thrift shop-mu

Meski sudah punya toko yang bagus, akan sulit bagi orang untuk menemukan bisnis thrift shop milikmu jika kamu tidak mempromosikannya.

Oleh karena itu, kamu perlu memikirkan bagaimana cara terbaik untuk mempromosikan toko bisnismu.

Biasanya, jika berjualan online, kamu dapat mengandalkan digital ads, seperti lewat Facebook ads dan semacamnya.

Namun, alternatif ini memang membutuhkan biaya yang bisa jadi besar untuk pemula.

Tentu saja, selalu ada alternatif lain yang lebih murah dan bahkan gratis, misalnya dengan metode word of mouth alias menawarkannya secara langsung kepada teman-teman terdekatmu dan meminta mereka untuk mempromosikan tokomu kepada orang-orang lainnya.

Alternatif Barang untuk Dijual di Thrift Shop

Sudah paham apa itu bisnis thrift shop dan bagaimana memulainya, akan tetapi masih bingung ingin berjualan barang apa untuk tokomu? Berikut adalah beberapa alternatif yang bisa jadi inspirasi.

1. Pakaian

Siapa yang tidak suka pakaian keren namun murah? Pasar untuk baju bekas sangat besar, oleh karena itu ini merupakan salah satu niche thrift shop yang paling banyak jadi pilihan.

Kamu bisa memilih untuk berjualan atasan, bawahan, maupun pelengkap fesyen lainnya.

2. Buku

Selain pakaian, bisnis thrift shop juga banyak bergerak di bidang literasi.

Daripada membiarkan buku terbuang begitu saja, lebih baik dijual kembali jika masih dalam kondisi yang bagus, bukan?

Apalagi jika ada buku lama yang langka, harganya bisa sampai jutaan rupiah, lho!

Kamu dapat menjual buku berbahasa Indonesia, Inggris, ataupun keduanya.

3. Tas

Sebagai pelengkap gaya seseorang, tentu peminat tas juga ada banyak.

Thrift shop tas tak sedikit yang tidak menjual sembarang tas, melainkan tas-tas branded yang masih dalam kondisi baik.

Tas-tas ini berharga jutaan, namun masih di bawah harga aslinya karena bekas.

4. Produk kecantikan

Banyak orang yang ingin menjual makeup bekasnya yang baru sekali pakai karena tidak sesuai ekspektasi.

Sangat sayang jika dibuang, kamu bisa menjadi orang yang mengumpulkan barang bekas ini dan menjualnya kembali.

Salah satu kesulitan alternatif ini adalah tanggal kedaluwarsa dari produk kecantikan yang dijual.

Jika barang tak terjual untuk waktu yang lama, kamu bisa terpaksa membuangnya karena sudah tidak layak pakai.

5. Barang-barang rumah tangga

Berbagai barang rumah tangga banyak yang mencari barang bekasnya, tentunya dalam kondisi yang masih bagus.

Sebagai penjual, kamu bisa mencari barang bekas dan melakukan refurbishing, lalu menjualnya kembali, khususnya untuk furnitur.

Selain 5 opsi tersebut, masih banyak pilihan lainnya yang bisa kamu eksplorasi.

Sebelum menentukan, pastikan juga bahwa pilihan produkmu punya pasar yang cukup menjanjikan untuk kelangsungan bisnismu, ya!

Untuk yang ingin mengembangkan bisnis jadi lebih besar, ada ALAMI P2P Lending Syariah yang dapat jadi solusi.

Di ALAMI, kamu dapat menjadi beneficiary atau penerima pembiayaan agar bisnismu dapat memperoleh dana yang dibutuhkannya untuk berkembang.

Yuk, simak informasi lebih lengkapnya di sini, dan jangan lupa download aplikasinya dengan klik tombol di bawah ini!

Artikel Terbaru

Informasi Peningkatan Keamanan Pendanaan & Penambahan Biaya Layanan

Sebagai bagian dari upaya kami dalam meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik,...

Panduan Praktis Mendanai Nyaman dan Menguntungkan di Instrumen P2P Lending Bagi Pendana Pemula

Peer to Peer Lending (P2P Lending) dikenal sebagai salah satu instrumen investasi...

Sejarah Dana Pensiun di Indonesia

Sejarah dana pensiun di Indonesia melalui proses yang panjang dan senantiasa berkembang. ...

Exit mobile version