bisnis supply alat kesehatan
published 24/03/2023 - 4 Min Read

Bisnis Supply Alat Kesehatan, Pendukung Faskes di Balik Layar

Fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, klinik, hingga rumah sakit membutuhkan perlengkapan penunjang untuk menjalankan fungsi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bisnis supply alat kesehatan pun menjadi bisnis penunjang layanan kesehatan ini.

Karena tidak berinteraksi langsung dengan pasien, penyalur alat kesehatan bisa dikatakan adalah pendukung di balik layar. Meskipun begitu, jenis bisnis ini tetap termasuk ke dalam sektor yang krusial bagi layanan kesehatan di mana pun.

Prospek Bisnis Alkes

Sumber : Envato

Bisnis penyalur alat kesehatan memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Pasalnya, hampir semua alat kesehatan berstatus sekali pakai. Artinya, fasilitas kesehatan membutuhkan aliran keluar-masuk barang yang stabil agar tetap bisa beroperasi secara optimal.

Pebisnis yang jeli akan memanfaatkan kebutuhan ini untuk menawarkan diri menjadi penyalur alat-alat kesehatan ke fasilitas terkait. Selain demand yang stabil, jumlah pemain di sektor ini juga belum terlalu banyak. Hal ini disebabkan perizinan untuk penyalur alat kesehatan sangat ketat dan alurnya cukup rumit.

Namun, dengan segala regulasi yang rumit, bisnis penyedia alat kesehatan memiliki demand yang cukup stabil. Imbasnya, ketika Anda sudah menjadi penyalur tetap untuk fasilitas kesehatan, pemasukan yang didapat pun akan cukup stabil. 

Bagaimana Memulai Bisnis Supply Alat Kesehatan?

Sumber : Envato

Seperti sektor bisnis lainnya, memulai bisnis supply alat kesehatan juga perlu persiapan yang matang. Persiapan tersebut dibutuhkan agar operasi bisnis bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang sepadan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dan disiapkan untuk merintis bisnis ini.

1. Siapkan modal

Hal pertama yang harus diperhitungkan dan dipersiapkan dalam memulai bisnis apapun adalah modal. Modal awal yang sesuai dan operasi bisnis yang efisien akan membuat bisnis Anda berkembang lebih cepat.

Satu hal perlu menjadi catatan adalah modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis penyalur alat-alat kesehatan mungkin akan lebih besar dibandingkan dengan bisnis lain. Hal ini karena alat-alat kesehatan memiliki harga yang cukup tinggi. Ditambah lagi, ada banyak jenis alat kesehatan yang belum bisa diproduksi di dalam negeri sehingga harus mengandalkan impor

2. Lakukan riset pasar

Riset pasar juga merupakan langkah yang tidak boleh dilewati dalam bisnis, terutama pada sektor yang berkaitan dengan pengadaan barang atau jasa. Dalam hal bisnis supply alat kesehatan, riset bisa dilakukan dengan mendata fasilitas kesehatan di sekitar lokasi usaha dan apa kekurangan yang dihadapi masing-masing faskes.

Penentuan lokasi juga akan berpengaruh pada operasi bisnis ke depannya. Pilihlah lokasi yang tidak terlalu jauh dengan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, atau klinik. Pastikan juga lokasi memiliki akses jalan yang memadai agar memudahkan flow keluar-masuk kendaraan operasional.

3. Urus perizinan

Bisnis penyalur alat kesehatan memerlukan izin khusus dari Ditjen Bina Kerfarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Tata cara pengurusan izin ini dituangkan dalam “Pedoman Pelayanan Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK)” yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan. Rangkuman prosedurnya adalah sebagai berikut:

  1. Membuat surat permohonan izin penyalur alat kesehatan (IPAK) dan diserahkan ke Kepala Dinas Kesehatan setempat.
  2. Setelah surat permohonan diserahkan, petugas dari Dinas Kesehatan akan meminta dan memeriksa kelengkapan administrasi yang diperlukan. Persyaratan dokumen ini meliputi NPWP, Surat Izin Usaha, dan dokumen lain yang berkaitan dengan operasional toko. Proses ini memakan waktu paling lama 12 hari kerja.
  3. Setelah berkas dinyatakan lengkap, Anda akan menerima Berita Acara Pemeriksaan. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu keputusan dari Dinas Kesehatan apakah permohonan Anda diterima atau ditolak.
  4. Permohonan Anda diterima atau tidak akan diputuskan oleh Kepala Dinas Kesehatan dengan mengeluarkan Surat Keputusan. Surat Keputusan ini akan menjadi dasar terhadap legalitas bisnis supply alat kesehatan milik Anda.

4. Pilih mitra yang cocok

Mitra dalam hal ini bisa berupa produsen alat kesehatan atau importir dari luar negeri. Cocok dalam hal ini bisa dalam hal harga, bisa dalam hal kualitas barang, bisa juga dalam hal jumlah barang yang akan disalurkan ke konsumen.

Sebelum memutuskan akan membangun kemitraan, sebaiknya datangi langsung kantor produsen atau importir untuk membahas prospek kerja sama. Ada baiknya Anda membangun kemitraan dengan lebih dari satu importir/produsen. Hal ini untuk memastikan bahwa kekurangan produksi/supply dari satu mitra bisa ditutup melalui kerja sama dengan mitra lain.

5. Maksimalkan promosi dan pemasaran

Promosi yang baik akan memperbesar peluang mendatangkan konsumen. Di era digital seperti sekarang ini, memanfaatkan media sosial sebagai media promosi adalah hal yang lumrah. Terlebih lagi, dengan melakukan promosi di media sosial, bisnis Anda bisa lebih mudah ditemukan oleh calon konsumen.

Tetapi, promosi konvensional atau di luar jaringan juga tetap harus diperhitungkan. Meskipun tidak semasif promosi media sosial, metode promosi konvensional terbukti masih efektif. Salah satu cara promosi konvensional yang masih efektif adalah dengan memberikan katalog produk bisnis Anda kepada pihak fasilitas kesehatan. Dengan begitu, faskes akan lebih familiar dengan jenis dan spesifikasi alat kesehatan yang Anda salurkan.

Untuk meningkatkan pemasaran, jangan lupa memberikan kualitas pelayanan yang maksimal. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan harga yang kompetitif dan reasonable. Hal ini akan berpengaruh kepada persentase repeat order dari konsumen atau bahkan mendatangkan konsumen baru.

Penutup

Bisnis penyedia alat kesehatan seringkali luput dari pandangan masyarakat. Padahal, peran sektor bisnis ini dalam pelayanan kesehatan bisa dibilang sama pentingnya dengan fasilitas kesehatan itu sendiri.

Regulasi dan perizinan bisnis ini memang termasuk ketat, namun prospeknya cukup menjanjikan dan pemainnya pun relative masih sedikit. Jika Anda berminat untuk memulai usaha, bisnis supply alat kesehatan bisa menjadi salah satu pertimbangan Anda.

Sebagai bahan pertimbangan, Anda bisa mencoba mengajukan pendanaan ke lembaga penyalur pendanaan syariah, seperti ALAMI P2P lending syariah.

Sebagai penyedia layanan pendanaan berbasis nilai-nilai Islam, ALAMI P2P lending syariah mengedepankan pendanaan yang memiliki impact atau dampak positif yang signifikan kepada masyarakat, termasuk pendanaan untuk penyedia peralatan kesehatan yang membantu terjangkaunya layanan kesehatan ke seluruh negeri.  

Jika bisnis supply alat kesehatanmu membutuhkan modal kerja, kamu bisa mengajukan pendanaan melalui produk-produk ALAMI P2P lending syariah yaitu invoice financing, purchase order financing, dan community-based financing.   

 Ikuti tautan ini untuk informasi lebih lanjut mengenai pendanaan melalui ALAMI P2P lending syariah.

Untuk turut berkontribusi mendukung perkembangan UMKM Indonesia serta mengembangkan danamu melalui imbal hasil yang kompetitif, unduh aplikasi ALAMI P2P lending syariah dengan klik tombol di bawah ini!

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments