TKB Total adalah nilai keberhasilan penyelesaian kewajiban pembiayaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari sejak jatuh tempo dibandingkan dengan total nilai penyaluran pembiayaan yang berhasil disalurkan.
TKB90
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo.
TKB60
TKB60 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB30
TKB30 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB0
TKB0 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 0 (nol) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
Dalam memulai suatu usaha hal pertama yang menjadi perhatian adalah modal. Sederhananya, modal ini dapat didefinisikan sebagai investasi usaha yang dikeluarkan di awal dan dipakai dalam jangka waktu panjang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha.
Seberapa besarkah sebenarnya modal yang kamu butuhkan dalam merintis usaha? Cukup tidak modal yang saat ini kamu miliki untuk membuka bisnis atau usaha? modal yang saat ini kamu miliki untuk membuka bisnis atau usaha? Untuk itu perlu dihitung dengan cermat modal agar usahamu bisa berjalan. Bagi kamu seorang pebisnis pemula perlu mengetahui bagaimana cara menghitung modal usaha dengan benar, agar bisnismu bisa kembali modal atau bahkan mendapatkan profit yang besar.
Secara umum modal usaha dibagi dua yakni:
1. Capital Expenses
Modal yang digunakan untuk pengadaan fixed asset, seperti pembelian peralatan usaha, pengadaan kendaraan, dan perlengkapan kantor. Intinya adalah penggunaan barang dengan masa pakai yang lama.
2. Operasional Expenses
Modal yang digunakan untuk operasional usaha, seperti biaya listrik, biaya telepon, gaji karyawan, sewa tempat dll. Operational expenses ini bersifat berkala sehingga anda perlu membuat anggaran biaya dalam satu periode tertentu untuk kebutuhan yang sama.
Selain 2 jenis modal di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah modal usaha yang digunakan untuk stok. Besarnya modal yang dibutuhkan untuk stok dibuat berdasarkan target omset dalam satu bulan dan jumlah perputaran stok yang diperlukan untuk mencapai omzet dalam satu bulan.
Modal Usaha = Pengadaan Asset + Barang Kulakan + Operasional Bulanan
Dikutip dari sejumlah website akuntansi, cara menghitung modal usaha terbagi dalam 3 jenis yakni Modal Pengadaan Barang Aset (Modal Investasi), Modal Barang Dagangan (Modal Kerja), dan Modal Operasional Bulanan.
Modal Pengadaan Barang Asset (Modal Investasi)
Modal investasi adalah modal pada pengadaan barang untuk kebutuhan jangka panjang. Misalnya membeli atau menyewa gedung, beli alat produksi dan sebagainya. Biasanya barang dalam kategori ini punya masa pemakaian lama dan perlu dihitung juga penyusutannya dari waktu ke waktu.
Contoh :
Kamu akan memulai usaha konveksi baju dengan membeli alat produksi berupa:
AssetBiaya
Mesin Jahit – merek Butterfly Rp 1.000.000
Subtotal Asset Rp 1.000.000
Modal Barang Dagangan (Modal Kerja)
Inilah yang biasa disebut barang kulakan atau bahan baku yang diolah. Kamu akan menemukan barang ini pada supplier.
Contoh :
Barang Dagangan/ Produksi Biaya
Belanja bahan baku, kain dan benang untuk 20 baju @ Rp 50.000 Rp 1.000.000
Subtotal Modal Kerja Rp 1.000.000
Modal Operasional Bulanan (Biaya SDM + Akomodasi)
Operasional adalah konsekuensi dari laba usaha. Modal agar bertambah atau menjadi laba maka perlu ada kegiatan usaha seperti produksi atau berjualan
Contoh :
Gaji penjahit Rp 200.000
Listrik + Air Rp 200.000
Konsumsi Rp 100.000
Subtotal Asset : Rp 500.000
Jadi, total Modal awal Usaha kamu adalah Rp 1.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 2.500.000
Namun, jarang sekali suatu usaha hanya akan diawali dengan satu bulan saja. Seringkali uji coba bisnis kecil dimulai dari operasional 3 bulan pertama dulu, namun ini tetaplah opsional sesuai dengan keinginan kamu sebagai pemilik usaha.
Misal, modal usaha selama 3 bulan pertama, maka akan dihitung beban operasionalnya saja selama 3 bulan lamanya . Bahan baku boleh bervariasi tetap atau bertambah.
Modal Awal 3 Bulan = Rp 1.000.000 + Rp1.000.000 + ( 3 * 500.000) = Rp 3.500.000
Cara Menghitung Modal Usaha Balik
Setelah beberapa waktu usaha kamu berjalan, ada dua hal yang akan kamu pikirkan, yakni profit dan balik modal. Namun, sebelum memikirkan atau menghitung profit atau keuntungan sebaiknya kamu hitung dahulu apakah usaha yang kamu jalankan ini balik modal atau tidak. Jika usaha dijalankan selama ini tidak kembali modal, bisa dibilang usahamu mengalami kerugian.
Rumus Balik Modal Usaha:
Rumus balik modal usaha ada 2, yakni dalam bentuk jumlah barang dan dalam bentuk uang tunai. Untuk rumusnya agak sedikit rumit, tapi mari kita bahas dengan contohnya!
Misal, modal yang akan kamu tanam sebesar Rp 1.000.000.
Bagaimana cara kamu bisa menumbuhkan modal kamu sehingga bertambah atau menjadi profit ? Tentu saja dengan berjualan.
Bayangkan kamu akan menjual pakaian dan biaya tetap yang direncanakan sebesar Rp 300.000.
Perkiraan Pengeluaran Produksi
Lakukan dengan rumus:
HPP atau harga pokok produksi, misalnya
Modal = Rp 1.000.000 ,
Perkiraan produksi barang = 20 buah
Perhitungan Laba Barang
Laba berapa yang diinginkan = 20% x HPP
Laba=20%×HPPLaba=20%×50.000=10.000
Harga jual = 50.000 + 10.000 = 60.000 / buah
Perhitungan BEP (Break Even Point)
Break Even Point adalah titik di mana jumlah pengeluaran sama dengan jumlah pendapatan. Begini cara menghitungnya! Dengan menggunakan rumus BEP yang ada di atas, berikut ini hasil perhitungan balik modal
Jadi, jumlah minimal barang terjual agar impas dengan operasional bulanan kamu adalah sebanyak 30 buah. Untuk mencapai profit usaha kamu harus menjual lebih dari 30 buah. Bagi yang masih pemula, menghitungnya mungkin terasa agak menyulitkan. Namun, jika sudah terbiasa dijamin akan sangat mudah menghitungnya.
Itulah cara menghitung modal usaha yang sederhana. Semoga bisa membantu kamu yang akan memulai usahanya dari awal!
Setelah usahamu sudah jadi dan mulai berkembang, amankan serta kembangkan aset dan dananya lebih besar lagi di P2P Funding Syariah dari ALAMI. Dapatkan ujrah atau imbal hasil setara dengan 14-16% pa. Undung aplikasinya di
Berdasarkan terbitnya kebijakan pajak pada PMK 136/2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 Tentang Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib...
Yay, kini ALAMI Android Mobile App sudah punya beberapa fitur terbaru! Fitur terbaru ini nantinya bisa memudahkan kamu dalam melakukan proses chip in, hingga mengetahui portofolio apa saja yang sudah...
Situs keuangan boleh mendefinisikan kemerdekaan finansial dari kacamata mereka, tapi apa arti kemerdekaan finansial seorang Muslim? Arti kemerdekaan finansial seorang Muslim yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa melaksanakan semua kewajiban...
“Kebanyakan pasangan sebenarnya tidak butuh konselor pernikahan, tapi butuh penasihat keuangan,” begitu keyakinan dari David Bach, penulis lebih dari 10 buku keuangan (beberapa termasuk dalam New York Times Bestseller List)...
Bagaimana sikap istri ketika bisnis suami mengalami penurunan dan tabungan keluarga harus terkuras habis? Apa sebenarnya peranan seorang istri dalam mengatur keuangan keluarga? Prinsip apa saja yang membuat seorang istri...
Bagi pengguna layanan fintech, kenyamanan yang didapatkan saat melakukan transaksi investasi online sangat penting. Aspek user experience sangat perlu diperhatikan. Bagaimana ALAMI memberikan kenyamanan transaksi investasi syariah online untuk penggunanya?...
[…] Cara menghitung modal usaha […]