Adi Utarini
published 16/09/2021 - 3 Min Read

Prof. dr. Adi Utarini dari UGM, Masuk sebagai 100 Orang Berpengaruh di Dunia versi Majalah TIME

Kabar membanggakan datang dari Yogyakarta, tepatnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Salah satu guru besarnya yakni Prof. dr. Adi Utarini menjadi salah satu orang yang berpengaruh di dunia versi majalah TIME. Perempuan yang biasa disapa dengan sebutan Prof Uut ini melakukan penelitian nyamuk demam berdarah selama 10 tahun. Penelitian dimulai pada 2011 dengan menyebarkan telur nyamuk Aedes aegypti wolbachia pada 2016-2020 di sejumlah wilayah Yogyakarta.

“Bersyukur alhamdulillah ini limpahan berkah luar biasa dari Tuhan atas penelitian selama 10 tahun,” kata Prof Uut dikutip dari wawancara bersama CNNIndonesia TV

Prof Uut dalam penelitiannya bekerja sama dengan tim peneliti internasional dari World Mosquito Program (WMP) dan berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta sebesar 77 persen. Mereka melakukan inokulasi nyamuk dengan Wolbachia, bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.

Menurut Prof Adi Utarini para peneliti mencoba melepaskan dan meletakkan telur dari nyamuk di ember. Kemudian, ember dititipkan ke masyarakat. Setiap dua minggu kata Prof Uut diganti telur dan air, sehingga dengan berjalan waktu lebih kurang enam bulan. 

“Ada intervensi nyamuk wolbachia dan tanpa intervensi wolbachia. Dengan cara itu kami bandingkan berapa banyak yang terjadi kasus di wilayah yang intervensi wolbachia dan tanpa wolbachia,” jelas Prof Uut.

Kemenangan Besar Melawan Demam Berdarah

Majalah TIME yang menempatkannya sebagai 100 orang yang berpengaruh di tahun 2021 menyebut penelitiannya sebagai kemenangan terbesar dalam melawan wabah demam berdarah. Co-Chair pada Bill and Melinda Gates Foundation Melinda Gates menyebutkan apa yang telah dilakukan Prof Uut telah menemukan bagaimana mengatasi penyebaran penyakit demam berdarah.

“Ini adalah kemenangan kemajuan global bahwa sebagian besar tingkat penyakit menular cenderung menurun dari tahun ke tahun. Demam berdarah, penyakit yang dibawa nyamuk mempengaruhi hampir 400 juta orang setiap tahun dan telah digambarkan oleh WHO sebagai salah satu dari 10 ancaman terbesar bagi kesehatan dunia, kata Melinda Gates, dikutip dari TIME.

Prof Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta sebesar 77 %. Penurunan kasus demam berdarah ini menuai pujian dari para epidemiolog karena dapat dimaknai sebagai sebuah kemenangan besar untuk menekan virus yang telah mewabah di banyak negara terutama di negara-negara berpendapatan rendah seperti di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.

Adi Utarini Profesor Nyamuk yang Juga Merupakan Seorang Pianis

Dikutip dari website pribadinya, Adiutarini.id, Prof Uut mulai belajar piano klasik di Sekolah Musik Malaysia di Kuala Lumpur tahun 1971-1974 ketika sang ayah bertugas di University Malaya. Di sana pula kesempatan konser pertama dilakukan.

Sekembalinya ke Indonesia, dilanjutkan dengan les privat piano dengan bu Elen Santosa (1974-1978), dan bu Magda Hasan (1978-1986) hingga menamatkan ujian grade 8, the Royal College of Music, London, yang diselenggarakan di Semarang dan Surabaya. Selain piano, ia juga menekuni Yamaha Electone di sekolah musik Crescendo, Yogyakarta, dan berkiprah sebagai guru electone pada tahun 1982-1984 dan pengiring piano paduan suara. 

Beberapa festival yang diikuti mengukir prestasi, antara lain dengan memainkan lagu Star Wars, Aku Melangkah Lagi, dan juga pernah mementaskan Night Birds (Shakatak) bersama band Crescendo. Kuliah di Fakultas Kedokteran UGM tidak menyurutkan keinginannya untuk terus bermain  musik. Melalui band Surya Kartika Enterprise (SKE) dengan aliran Art Rock, ia menjadi pemain keyboard pada tahun 1985-1987. Saat ini band SKE aktif kembali tampil memperkaya khasanah performa musik di Yogyakarta sejak tahun 2017 (30 April dan 17 September).

Musik klasik tidak pernah lepas dari perjalanan karirnya. Kesempatan studi di tingkat master (London, Inggris) dan doktoral (Umea, Swedia) digunakan untuk menyalurkan hobi dengan mengadakan Lunch Concert ataupun kesempatan lain yang diciptakan. 

Konser klasik juga menjadi bagian dari atmosfer di FK sejak kepemimpinan Dr. Radjiman yang secara rutin menghadirkan pemain berkaliber internasional bekerjasama dengan Karta Pustaka. Bermain dengan orkestra  menjadi salah satu yang diimpikannya, dan pada tahun 2015 impian ini terwujud sebagai pianis dalam lagu Janji Suci, bersama Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO).

Yuk lakukan Hijrah Finansial dan kembangkan keuangmu di ALAMI, platform peer to peer lending syariah. Uangmu akan dikelola secara syariah untuk pendanaan UMK di seluruh Indonesia. Kamu akan mendapat ujrah atau imbal hasil setara 14%-16% p.a. Ayo segera download aplikasinya di Playstore dan Appstore.

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments