Peer to Peer Lending (P2P Lending) dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi. Sehingga sebelum memutuskan untuk terjun ke instrumen ini lebih jauh, setiap pendana perlu memiliki pemahaman yang cukup serta skill manajemen risiko yang baik.
Yuk, simak beberapa tips berikut untuk membantu kamu mendanai dengan nyaman dan menguntungkan di instrumen P2P lending.
1. Pelajari Risikonya
Meskipun tingkat risiko bisa beragam tergantung pada platform dan jenis pinjaman yang dipilih, ada risiko gagal bayar yang perlu diwaspadai. Pendana sebaiknya memilih proyek pendanaan dengan riwayat pengembalian yang baik dan mendanai menggunakan “uang dingin”. Sehingga dapat meminimalisir dampak kerugian jika ada proyek pendanaan yang mengalami gagal bayar.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi melibatkan pembagian portofolio pendanaan ke berbagai tempat. Contoh, jangan hanya meletakkan seluruh dana pada satu proyek. “Don’t Put All your Eggs in One Basket”. Sebaiknya, alokasikan dana kamu ke beberapa proyek pendanaan dengan risiko dan industri yang berbeda untuk mengurangi potensi risiko yang ada.
3. Manfaatkan Instrumen Lain dengan Risiko Rendah
Prinsip yang perlu diingat dalam dunia investasi adalah korelasi antara risiko dan keuntungan. “High risk, high return. Low risk, low return”. Mengingat instrumen P2P Lending menawarkan keuntungan yang tinggi, namun disertai risiko yang tinggi pula, pendana sebaiknya juga memanfaatkan instrumen investasi lain untuk mendiversifikasi risiko. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan potensi keuntungan.
Pendana dapat mempertimbangkan pilihan investasi lain yang memiliki risiko lebih rendah, seperti obligasi, reksadana, logam mulia, atau deposito. Deposito, sebagai contoh, adalah instrumen keuangan yang menawarkan stabilitas hasil investasi dan memiliki risiko yang lebih rendah daripada pendanaan peer to peer lending. Sebagai ilustrasi, produk deposito dari Hijra Bank menawarkan nisbah bagi hasil sebesar 40% atau setara hingga 6,43% per tahun (berdasarkan kinerja bisnis dari April hingga September 2023). Deposito ini juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Menggunakan instrumen ini sebagai bagian dari portofolio investasi dapat menjadi alternatif yang baik untuk menjaga keseimbangan investasi Anda.
4. Memperhatikan Kredibilitas Platform P2P
Pilih platform P2P lending yang berizin dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Hal ini untuk memastikan jika platform tersebut kredibel. Contohnya, ALAMI P2P Lending Syariah yang telah berizin dan diawasi oleh OJK serta menerima berbagai penghargaan nasional dan global.
5. Menetapkan Tujuan Investasi dan Rencana Keuangan
P2P lending dapat membantu tujuan keuangan jangka pendek atau jangka panjang kamu. Sehingga penting untuk prtimbangkan tujuan investasi kamu. Jika untuk tujuan jangka pendek, kamu bisa memilih proyek pendanaan dengan jangka waktu yang singkat. Namun, jika ternyata tujuan keuangan kamu untuk waktu yang lama, pertimbangkan memilih proyek pendanaan dengan jangka panjang untuk memaksimalkan keuntungan.
Melakukan pendanaan di P2P lending bisa menjadi opsi yang menguntungkan sebagai alternatif sumber income jika dilakukan dengan cara tepat. Dengan mengikuti panduan praktis ini, semoga dapat membantu kamu untuk mendanai dengan nyaman dan menguntungkan meski kamu masih pendana pemula. Ingat, bahwa semua investasi memiliki risiko. Jadi, selalu lakukan riset dan pertimbangan yang matang sebelum memulai. Semoga sukses dalam perjalanan investasi kamu!