TKB Total adalah nilai keberhasilan penyelesaian kewajiban pembiayaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari sejak jatuh tempo dibandingkan dengan total nilai penyaluran pembiayaan yang berhasil disalurkan.
TKB90
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo.
TKB60
TKB60 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB30
TKB30 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB0
TKB0 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 0 (nol) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
5 Prinsip Manajemen Keuangan Keluarga Agar Tetap Harmonis
10/08/2020 - 3 Min Read
5 Prinsip Manajemen Keuangan Keluarga Agar Tetap Harmonis
“Kebanyakan pasangan sebenarnya tidak butuh konselor pernikahan, tapi butuh penasihat keuangan,” begitu keyakinan dari David Bach, penulis lebih dari 10 buku keuangan (beberapa termasuk dalam New York Times Bestseller List) dan seorang penasihat keuangan di Amerika Serikat. Ia yakin bahwa pasangan yang bisa bekerjasama dengan baik dalam manajemen keuangan keluarga bisa punya hubungan yang langgeng. Salah satu bukunya, “SmartCouplesFinishRich”, merupakan salah satu yang paling sukses setelah diterbitkan pada tahun 2002 dan bahkan diterbitkan ulang lagi pada tahun 2018. Apa saja tips dan trik tentang prinsip manajemen keuangan keluarga yang disarankan David Bach untuk menjaga keharmonisan pasangan suami istri agar bisa terus langgeng dan bersama-sama menumbuhkan kekayaan? Yuk, simak di artikel ini!
Semakin banyak kesamaan tata nilai yang dimiliki oleh satu pasangan, semakin kecil kemungkinan mereka akan menghadapi konflik tentang keuangan. Pasangan suami istri perlu untuk duduk bersama dan berpikir tentang 5 hal yang paling penting untuk mereka. Setelah itu, lakukan perbandingan dan tentukan mana yang bisa disatukan menjadi nilai bersama. Jika tata nilai sebagai pasangan sudah ditentukan bersama, maka pasangan suami istri bisa lebih mudah menentukan prinsip manajemen keuangan keluarga yang sesuai.
Misalnya, salah satu nilai yang mungkin dimiliki pasangan adalah “kestabilan keuangan.” Maka, mereka harus memastikan bahwa setiap bulan pendapatan mereka lebih besar dari pengeluaran mereka. Karena, jika bocor di pengeluaran, maka tentu hal tersebut akan mempengaruhi kestabilan keuangan mereka. Jika pasangan sudah sepakat menentukan tata nilai tersebut, manajemen keuangan keluarga akan jauh lebih mudah dilakukan.
Sebaliknya, sepasang suami istri punya tata nilai yang berbeda, misalnya salah satu menganggap penting kestabilan keuangan sementara yang lainnya mempunyai pandangan yang berbeda, atau menaruh kestabilan keuangan di prioritas nilai yang terakhir, jelas akan menimbulkan konflik bila tidak pintar-pintar dikelola.
Buat Rencana Tabungan Otomatis
Kebanyakan pasangan membuat kesalahan manajemen keuangan keluarga dengan menghabiskan pendapatan dan hanya menyimpan apa yang tersisa. Namun, sayangnya, hal ini justru berakibat mereka tidak dapat menyimpan apapun karena semuanya telah habis terpakai. Lama kelamaan, hal ini akan menimbulkan perasaan kesal dan keluarga akan lebih rentan terkena masalah jika mempunyai tabungan yang minim. Sebaiknya, pasangan selalu mengalokasikan persentase pendapatan untuk langsung dipotong secara otomatis. Sehingga, mereka sudah mengamankan keuangan keluarga untuk keperluan masa depan, yang membuat mereka lebih tenang secara mental dan berkurang kerentanan terhadap konflik.
Punya Rekening Individu dan Rekening Bersama
David Bach menyarankan, bahwa setiap pasangan sebaiknya mempunyai rekening individu masing-masing, dan juga mempunyai rekening bersama. Hal ini penting untuk manajemen keuangan keluarga yang baik. Rekening individu penting agar baik istri maupun suami mempunyai otonomi sendiri. Misalnya, jika ingin membelikan hadiah untuk satu sama lain. Lalu, rekening bersama juga penting, khususnya bagi mereka yang membagi pengeluaran tagihan seperti listrik, telepon, air, dan sebagainya. Rekening bersama ini juga bisa digunakan bagi yang ingin menyatukan uang bersama untuk tujuan investasi atau mencapai tujuan keuangan lainnya. Dengan begini, prinsip keadilan lebih terasa dan mengurangi konflik, karena setiap bagian dari pasangan mempunyai otonomi sendiri dan juga berkontribusi kepada tujuan bersama.
Rutinkan Audit Pengeluaran untuk Capai Tujuan Keuangan
Kadang-kadang, pasangan suami istri tidak segera menyadari permasalahan keuangan mereka. Ketika tiba-tiba ditimpa masalah, maka keduanya bisa emosi dan saling menyalahkan. Dengan adanya rutinitas audit pengeluaran berdua secara rutin setiap bulan, mereka bisa menghindari jatuh ke dalam konflik yang tiba-tiba dan mengagetkan. Keterbukaan untuk jujur dalam mengevaluasi pengeluaran agar tujuan keuangan bersama bisa tercapai dengan baik adalah salah satu prinsip manajemen keuangan keluarga yang harus dilakukan jika ingin terus harmonis.
Pastikan Memiliki Apa yang Wajib Dimiliki Keluarga
Ada 3 hal yang harus diurusi dalam manajemen keuangan keluarga menurut David Bach. Pertama, dana pensiun. Kedua, dana kestabilan dan keamanan keuangan, misalnya dengan memiliki rumah. Ketiga, dana impian bersama, misalnya berlibur ke luar negeri setiap tahun, memberikan edukasi prima untuk anak-anak, dan sebagainya. Tentukan berdua apa yang wajib dimiliki oleh keluarga berdasarkan tata nilai yang telah ditentukan sebagai pasangan suami istri, dan diskusikan secara berkala bagaimana cara meraihnya. Dengan begini, keinginan bersama dan keinginan pribadi bisa diselaraskan, dan tidak ada yang merasa “tidak aman” secara finansial, sehingga potensi berkonflik pun bisa dikurangi.
Yuk, raih tujuan keuangan keluargamu dengan mendanai di platform peer-to-peer syariah ALAMI.
Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.
Berdasarkan terbitnya kebijakan pajak pada PMK 136/2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 Tentang Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib...
Yay, kini ALAMI Android Mobile App sudah punya beberapa fitur terbaru! Fitur terbaru ini nantinya bisa memudahkan kamu dalam melakukan proses chip in, hingga mengetahui portofolio apa saja yang sudah...
Situs keuangan boleh mendefinisikan kemerdekaan finansial dari kacamata mereka, tapi apa arti kemerdekaan finansial seorang Muslim? Arti kemerdekaan finansial seorang Muslim yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa melaksanakan semua kewajiban...
“Kebanyakan pasangan sebenarnya tidak butuh konselor pernikahan, tapi butuh penasihat keuangan,” begitu keyakinan dari David Bach, penulis lebih dari 10 buku keuangan (beberapa termasuk dalam New York Times Bestseller List)...
Bagaimana sikap istri ketika bisnis suami mengalami penurunan dan tabungan keluarga harus terkuras habis? Apa sebenarnya peranan seorang istri dalam mengatur keuangan keluarga? Prinsip apa saja yang membuat seorang istri...
Bagi pengguna layanan fintech, kenyamanan yang didapatkan saat melakukan transaksi investasi online sangat penting. Aspek user experience sangat perlu diperhatikan. Bagaimana ALAMI memberikan kenyamanan transaksi investasi syariah online untuk penggunanya?...