TKB Total adalah nilai keberhasilan penyelesaian kewajiban pembiayaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari sejak jatuh tempo dibandingkan dengan total nilai penyaluran pembiayaan yang berhasil disalurkan.
TKB90
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo.
TKB60
TKB60 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB30
TKB30 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
TKB0
TKB0 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 0 (nol) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo
Menjalani Crisis Leadership: Seni Memimpin di Tengah Krisis
17/07/2020 - 5 Min Read
Menjalani Crisis Leadership: Seni Memimpin di Tengah Krisis
It’s hard enough to lead when the wave is calm, so when you have to lead when it’s stormy…things can be a bit scary. Untungnya, dunia sudah melewati berbagai krisis dalam beberapa dekade belakangan, dan ada kumpulan literatur dan riset yang kuat, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi, yang bisa memberikan panduan kepada para pemimpin di saat ini untuk bergerak menjalani crisisleadership dengan ilmu. Apa saja tuh? Yuk, simak lebih lanjut disini!
Crisis leadership adalah seni kepemimpinan di bawah tekanan atau situasi krisis tertentu.
Menurut Ronald Heifetz, Alexander Grashow, dan Marty Linsky di edisi khusus HarvardBusinessReview Summer 2020 “HowtoLeadinaTimeofCrisis”, crisis leadership mempunyai dua fase.
Fase pertama adalah ketika di fase emergency. Yang harus dilakukan adalah menstabilisasi keadaan dan bagaimana caranya “membeli waktu” untuk organisasi kita.
Fase kedua adalah adaptiveleadership. Di fase adaptasi ini, seorang pemimpin harus tahu bagaimana mengatasi penyebab krisis yang terjadi dan membangun kapasitas untuk bisa bertahan dan menang di realita baru yang sedang dihadapi. Disinilah kadang seorang pemimpin mulai goyah, karena merasa tidak yakin akan apa yang harus dilakukannya.
Crisis Leadership: Memimpin dalam Beradaptasi
Bagaimana praktik crisis leadership bisa dilakukan dengan baik untuk kedua fase tersebut? Gianpiero Petriglieri, Associate Professor Organizational Behavior di INSEAD, di dalam artikelnya yang berjudul “The Psychology Behind Effective Crisis Leadership”, mengatakan bahwa pemimpin perlu punya kemampuan untuk “holdingtheorganization.”
Dalam dunia psikologi, istilah “holding” ini mempunyai arti yang spesifik. Istilah ini berarti tindakan dan cara-cara seseorang, yang berada dalam posisi yang otoritatif, untuk menenangkan dan membantu organisasinya untuk memahami sebuah keadaan yang mungkin membingungkan dan penuh ketidakpastian.
Misalnya, seorang CEO yang ketika menghadapi krisis ekonomi parah, meyakinkan pegawainya bahwa perusahaan telah mempunyai simpanan uang kas yang cukup untuk melewati badai ini, tidak akan dilakukan PHK, menginterpretasi data pendapatan perusahaan, dan memberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan untuk melayani klien yang ada dan membangun kanal-kanal bisnis baru.
Inilah esensi dari “holding”: kemampuan untuk berpikir jernih, meyakinkan, mengarahkan staff, dan membantu tim untuk tetap bersatu bersama.
Strategi Crisis Leadership Untuk Masa Pra-Krisis
Sementara itu, menurut James Haggerty, yang menulis buku ChiefCrisisOfficer, persiapan menghadapi krisis ini seharusnya sudah dilakukan jauh sebelum krisis menimpa suatu perusahaan.
Haggerty percaya bahwa klasifikasi krisis bisa dilakukan menurut kecepatannya: ada krisis yang “exploding” artinya krisis tersebut terjadi secara tiba-tiba dan cepat, dan ada krisis yang “unfolding”, krisis yang terjadi dengan perlahan-lahan, dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Untuk menghadapi kedua jenis krisis tersebut, menurut Haggerty, sebuah perusahaan seharusnya menentukan satu orang staff senior yang bisa mengambil keputusan, dan keputusannya dapat dipercaya oleh tim kepemimpinan sebagai Chief Crisis Officer. Kemudian, menyiapkan tim gerak cepat untuk membantu sang Chief Crisis Officer. Tim gerak cepat ini harus disediakan dan menguasai scenarioplanningtraining. Apa itu scenarioplanningtraining dan kenapa hal ini penting dalam crisis leadership?
Metode Crisis Leadership: Scenario Planning
Scenarioplanning adalah sebuah ilmu yang berusaha memetakan masa depan yang tidak menentu menjadi beberapa skenario yang memungkinkan, kemudian menyusun langkah-langkah yang harus dihadapi jika masing-masing skenario tersebut menjadi nyata. Metode ini dijalankan bukan untuk memprediksi masa depan, tapi untuk menentukan estimasi masa depan seperti apa saja yang mungkin akan terjadi, dan bagaimana hal tersebut bisa memandu kita dalam menyusun strategi yang tepat.
Bagaimana awal munculnya scenario planning ini? Like the Internet, it comes from the military world.
Scenarioplanning lahir dari buah pemikiran seorang ahli matematika bernama Herman Kahn. Ketika menjadi analis di RAND Corporation, sebuah thinktank milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang dibentuk setelah Perang Dunia II, Kahn menyadari bahwa menentukan strategi militer untuk masa depan yang tidak menentu, tidak bisa lagi didasarkan pada masa lalu. Kita tidak bisa lagi membuat analogi dari sejarah, jika kita ingin menentukan strategi untuk masa depan yang akan sangat, sangat berbeda dari masa lalu kita. Waktu itu, beliau lagi galau masalah kemungkinan perang nuklir, yang menurutnya akan sangat jauh pengalamannya dari perang-perang yang biasa kita hadapi. Terus, bagaimana caranya dong?
Menurut Kahn, kita memerlukan “ersatzexperience.” Eh, maksudnya gimana?!! Ersatz berarti “substitute” atau pengganti. Ïa menyebutnya sebagai “strangeaidstothought.” Untuk membantu akal kita membentuk strategi, kita perlu membentuk beberapa bentuk masa depan imajiner yang mungkin terjadi, yang bisa dibangun melalui beberapa simulasi masa depan seperti misalnya wargames dan scenarioplanning.
Ia akhirnya resign dari RAND Corporation, dan mendirikan Hudson Institute. Salah satu klien Hudson Institute adalah Pierre Wack, yang merupakan bos Royal Dutch Shell. Pierre Wack di awal tahun 1970-an mulai mengaplikasikan ilmu Kahn ke dunia bisnis. Ia mulai memikirkan scenario dimana Shell harus berhadapan dengan persaingan dunia perminyakan yang baru: ketika negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah mulai berkuasa.
Akhirnya, ketika ada perubahan harga setelah embargo minyak tahun 1973 yang dilakukan oleh OPEC, Shell berhasil melewati krisis tersebut lebih baik dari kompetitornya. Semenjak itulah, scenario planning akhirnya menjadi salah satu andalan pemimpin untuk mempersiapkan diri menghadapi krisis. Penerus Wack akhirnya terus menajamkan kemampuan scenario planning ini untuk perusahaannya. Para perencana skenario dari Shell akhirnya menjadi ilmuwan dan praktisi penting dalam dunia perencanaan skenario.
Metode Crisis Leadership Lainnya: Menghadapi Masa Depan Yang Tak Menentu
Beberapa metode lainnya ini juga bisa menjadi “daftar arsenal” untuk pemimpin dalam masa krisis yang harus menghadapi masa depan yang tak menentu.
Backcasting atau Pre–Mortem: Langkah ini biasanya digunakan untuk menghindari diri kita mengambil langkah-langkah yang akan menyebabkan kita gagal. Di metode ini, kita akan memikirkan apa saja penyebab-penyebab yang memungkinkan kita gagal (secara hipotesis). Berangkat dari informasi tersebut, kita kemudian bisa memastikan bahwa kita telah melakukan langkah-langkah yang menghindari kita dari penyebab gagal tersebut.
ContingencyPlanning: Salah satu contohnya adalah ketika kita menyiapkan “playbook” untuk dijadikan panduan jika suatu keadaan yang diestimasi benar-benar terjadi.
CrisisSimulation: Simulasi krisis ini biasanya dilakukan ketika suatu kejadian krisis spesifik telah terjadi, dan kemudian kita harus menganalisa kira-kira apa dampak dari setiap tindakan yang akan kita ambil untuk menghadapi krisis tersebut.
HorizonScanning: Kita mulai mengamati apa saja “sinyal-sinyal lemah” tentang perubahan yang ada di masa sekarang, dan menganalisa kemungkinannya untuk menjadi kuat, mengamati perkembangannya, dan bagaimana potensial dampaknya terhadap bisnis kita.
TrendAnalysis: Di dalam metode ini, kita menganalisa bagaimana dampak dari suatu pola perubahan/trend yang sudah bisa diamati di masa sekarang. Biasanya dilakukan dengan STEEP Framework, kerangka untuk memisahkan pola perubahan menjadi lima kategori spesifik: Social, Technological, Economic, Environmental, dan Political.
Nah, semoga artikel ini cukup membuka mata kamu dan membekali kamu untuk melakukan apa yang perlu dilakukan dalam keadaan krisis ya! Tentu saja, taktis dan strategi di atas nggak cuma bisa kamu lakuin di bisnis, tapi juga berguna untuk kehidupan pribadi kamu.
Sumber:
“Learning from the Future: How to Make Robust Strategy in Times of Deep Uncertainty” by J. Peter Scoblic, Harvard Business Review, Juli-Agustus 2020
“The Psychology Behind Effective Crisis Leadership”, by Gianpiero Petriglieri, HBR.org
“Leading, Not Managing, In Crisis”, by Daniel McGinn, HBR Special Issue “How to Lead in Times of Crisis”, Summer 2020.
Yuk, temukan pengalaman #HijrahFinansial dengan melakukan pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi.
Platform peer-to-peer lending syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pembiayaan. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik.
Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.
Berdasarkan terbitnya kebijakan pajak pada PMK 136/2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 Tentang Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib...
Yay, kini ALAMI Android Mobile App sudah punya beberapa fitur terbaru! Fitur terbaru ini nantinya bisa memudahkan kamu dalam melakukan proses chip in, hingga mengetahui portofolio apa saja yang sudah...
Situs keuangan boleh mendefinisikan kemerdekaan finansial dari kacamata mereka, tapi apa arti kemerdekaan finansial seorang Muslim? Arti kemerdekaan finansial seorang Muslim yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa melaksanakan semua kewajiban...
“Kebanyakan pasangan sebenarnya tidak butuh konselor pernikahan, tapi butuh penasihat keuangan,” begitu keyakinan dari David Bach, penulis lebih dari 10 buku keuangan (beberapa termasuk dalam New York Times Bestseller List)...
Bagaimana sikap istri ketika bisnis suami mengalami penurunan dan tabungan keluarga harus terkuras habis? Apa sebenarnya peranan seorang istri dalam mengatur keuangan keluarga? Prinsip apa saja yang membuat seorang istri...
Bagi pengguna layanan fintech, kenyamanan yang didapatkan saat melakukan transaksi investasi online sangat penting. Aspek user experience sangat perlu diperhatikan. Bagaimana ALAMI memberikan kenyamanan transaksi investasi syariah online untuk penggunanya?...