Serial Hijrah Finansial Mencari Nilai Ibadah dalam Bekerja
published 18/08/2020 - 5 Min Read

Serial Hijrah Finansial: 3 Trik Mencari Nilai Ibadah dalam Bekerja

Rahma, 29 tahun, baru saja diangkat sebagai Associate Manager di tempatnya bekerja, sebuah perusahaan konsultan rekrutmen multinasional di Jakarta. Dalam jangka waktu 3 tahun sejak ia bergabung di perusahaan tersebut mulai September 2017, ia telah berhasil 3 kali dipromosikan di perusahaan ini. Tidak hanya itu, ia juga berhasil mendapatkan bonus yang langsung ia gunakan untuk tabungan haji. Bagaimana kiatnya dalam bekerja? Ternyata, Rahma merupakan salah satu dari mereka yang benar-benar mencari nilai ibadah dalam bekerja. Yuk, simak lebih lanjut perjuangannya!

Mencari Nilai Ibadah dalam Bekerja #1: Mengejar Bonus untuk Naik Haji

Aku pertama kali dipromosikan awal tahun 2018, dari Associate Consultant menjadi Consultant. Ketika itu, sudah setahun berlalu dari aku terakhir umroh, dan aku rasanya sangat rindu dengan Raudah, Mesjid Nabawi, dan Masjidil Haram. Rindu menangis di rumah Allah yang paling suci di bumi, rindu hanya menyibukkan diri dengan ibadah tanpa memikirkan dunia setiap detik.

Karena aku Alhamdulillah sudah diberikan rezeki dan kesempatan untuk diundang Allah sebanyak 4 kali dalam hidupku untuk umroh, aku berpikir untuk menabung dan harus giat bekerja agar aku bisa berangkat haji.

Dengan niat dan tekad yang bulat, serta doa yang tiada henti kepada Allah, berikut doa Ibuku yang juga tiada hentinya, Alhamdulillah di kuartal ketiga tahun 2018, Allah memberikan hadiah aku mendapatkan bonus sebesar Rp100 juta gross, yang kemudian langsung aku simpan untuk tabungan haji. Dengan performance yang di atas rata-rata, tanpa aku sadari targetku untuk promosi ke Senior Consultant pun Allah berikan di akhir tahun 2018.

Mencari Nilai Ibadah dalam Bekerja #2: Menggabungkan Doa, Dzikir & Kerja Keras

Di tahun pertama aku bekerja di kantorku, hampir setiap hari aku selalu lembur dan masuk paling pagi. Aku percaya semua rezeki memang sudah ditentukan dari sebelum kita lahir. Namun sebagai manusia dimana level wisdom kita tidak akan mungkin mencapai wisdom Allah, maka kita pun juga harus berusaha semaksimal mungkin kita bisa, kita tidak bisa diam saja dan menunggu rezeki jatuh dari langit.

Alhamdulillah dengan bekerja di tempat dan industri yang sangat sesuai dengan passion, itu sangat membantu aku dalam meningkatkan motivasi dan semangat dalam bekerja.

Akupun selalu biasakan memulai hari di meja kantor dengan niat yang lurus dalam hati bekerja hanya karena Allah (ini menjadi salah satu channel ibadah aku dalam mencari harta yang halal) dilanjutkan dengan selalu membaca Surat Al-Fatihah sebelum melakukan apapun di mejaku.

I believe this is really important. Kita sebagai manusia harus disiplin dalam beribadah membuat kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Ada kalanya aku juga lupa melakukan itu ketika pekerjaan sedang banyak-banyaknya. Nah, disitulah ketika kita lupa, pentingnya role seorang teman yang saleh/saleha yang bisa saling mengingatkan kita kepada Allah SWT.

Alhamdulillah aku sangat beruntung karena Allah mengaruniakan aku teman-teman kerja satu tim yang terus mengingatkan aku untuk berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT.

Ini menurut aku juga merupakan rezeki Allah SWT untukku, dimana aku selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan juga selalu mengajak aku dalam kebaikan tanpa melihat background agama mereka yang berbeda keyakinan.

Aku ingat di tahun pertama aku sangat bekerja keras sampai weekend dan ketika aku liburan pun aku masih bekerja.

At the time I was enjoying it so I did not mind, but after a while I realized that I need to have work and life balance. What I did on the first year was not doing a justice for my own personal health and mind.

Aku adalah tipe orang yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain sebelum kepentingan aku, hal ini bisa menjadi kelebihan dan bisa juga menjadi kekurangan untuk aku. I am a people pleaser, I always want all the people around me to be happy.

Pada akhirnya karena aku terlalu mendorong diriku, ada tahap dimana aku jadi sering jatuh sakit di tahun 2018, karena aku terlalu memforsir badanku.

Di samping bekerja dari pukul 8.30 – 9 pagi sampai pukul 10 malam Senin-Jumat, aku juga mengurus komunitas Islamku setelah bekerja dan di akhir pekan.

Jadi bayangkan saja aku tidak ada waktu istirahat sama sekali, sangat jaraaaaaang sekali aku bisa di rumah saja di hari Minggu hanya untuk istirahat, weekend aku selalu penuh dengan kajian/event komunitas/kawinan sahabat. Bahkan waktu untuk keluarga aku saja menjadi sangat limited.

Aku sadar bahwa aku tidak bisa membiasakan seperti ini terlalu lama karena ini tidak baik untuk aku secara fisik. Tetapi ketika aku akhirnya mendapatkan hadiah dari Allah SWT atas usaha dan ikhtiarku tentu rasa capek itu seketika hilang begitu saja karena the sweetness of syukur, sangat bersyukur karena Allah SWT selalu menjawab doaku, mempermudah segala urusanku, menjauhi aku dari marabahaya dan terus memperkaya aku secara lahiriah dan batin. Aku bisa merasakan kekuatan yang luar biasa dari mencari nilai ibadah dalam bekerja.

Mencari Nilai Ibadah dalam Bekerja #3: Menjadi Khalifah yang Baik di Bumi, Melanjutkan Pekerjaan Rasulullah SAW

The biggest motivation for me in everything that I do, baik itu dalam pekerjaan professionalku atau pekerjaan sosial aku adalah untuk membantu orang banyak, untuk memberikan legacy yang baik dimanapun aku berada yang bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Ini adalah misi aku di dunia ini untuk bisa menjadi khalifah yang baik di bumi melanjutkan pekerjaan Nabi Muhammad SAW.

Tentunya tidak akan mungkin sampai di level beliau tapi we need to do as best as we can and always remember that change starts with us.

Aku dulu selalu berpikir, “Siapalah aku ini di dunia ini?” “Bagaimana bisa aku yang bukan apa-apa dan belum jadi apa-apa bisa merubah dunia? Bisa memberikan impact yang riil untuk lingkunganku?”

It took me a while to finally put some real thought into this.

Kamu baru akan bisa benar-benar kontemplasi tentang hal ini ketika kamu benar-benar sendirian, ketika kamu menjauh dari dunia untuk bisa mapping apa sih sebenarnya kelebihan dan kekuatan yang Allah SWT karuniakan untukmu?

Segala kelebihan dan bakat yang Allah SWT berikan itu adalah pinjaman, di akhirat kita pasti akan ditanyakan untuk pertanggungjawabannya.

Please don’t take this lightly, akan rugi kalau kita tidak kita gunakan kelebihan kita untuk manfaat orang banyak dan JANGAN pernah hanya memikirkan untuk diri sendiri, sungguh sangat kecil kalau hanya memikirkan untuk diri sendiri saja karena capabilities yang Allah SWT berikan kepada masing-masing kita itu pasti bisa berguna untuk banyak orang.

You just need to identify it, minta petunjuk sama Allah SWT. Zaman Nabi Muhammad SAW saja beliau selalu menyendiri untuk beberapa saat ke Gua Hira, itu dikarenakan kita sebagai manusia memang harus selalu recharge bagaikan mobil aja yang harus diservis, nah jiwa kitapun perlu diisi ulang. Hanya akan maksimal charging soul kita kalau hanya ada kita dan Rabb tercinta kita, jauh dari “polusi dunia”.

I decided to lock myself in my house selama 2 bulan, dimana aku menolak semua ajakan pergi teman-teman lamaku. Aku hanya menyibukkan diri dengan membaca Qur’an, buku-buku hadist, biografi Nabi Muhammad SAW. Kalaupun pergi, aku hanya pergi kajian sendiri.

Aku selalu coba untuk pegang dzikir pagi dan petang, jujur ketika kamu tidak lepas dzikir pagi dan petang itu masya Allah sekali, hasilnya: hati selalu tenang, selalu penuh syukur, bisa lebih mensyukuri kebesaran-kebesaran Allah dari tanda-tanda yang paling kecil sekalipun, tidak gampang marah (aku dulu adalah orang yang sangat sensitif dan gampang sekali untuk marah).

Ini menurut aku adalah secret ingredient on how to really utilize and appreciate each day kepada Allah SWT di luar shalat wajib dan dzikir lainnya.

Jangan lupa juga untuk tidak lepas dengan istighfar dan shalawat, kalimat tasbih, takbir, tahmid dan tahlil aku selalu coba target masing-masing per hari minimal 100 x. Ketika itu semua aku lakukan, ditambah dengan shalat di awal waktu dan berjamaah (ketika bisa) kerja menjadi sangat fokus, memberikan energi dan tenaga yang masya Allah karena niat yang lurus hanya karena Allah SWT. Ini adalah teknik yang sangat penting untuk bisa mencari nilai ibadah dalam bekerja.

Allah SWT itu adalah Maha Baik dan Maha Pemberi Rizki, kalau orang yang tidak beriman saja bisa diberikan kelancaran dalam mencari nafkah karena balasan untuk kerja keras dan sedekah mereka, bayangkan apabila kita melakukan itu semua ditambah dengan doa dan niat yang lurus, yaitu untuk benar-benar mencari nilai ibadah dalam bekerja. Impactnya itu akan sangat luar biasa untuk dunia and akhirat kita.

Jadi kita sebagai khalifah di bumi dan sebagai umat Nabi SAW kesayangan kita harus menjadi contoh yang baik untuk semua saudara kita, generasi penerus dan lingkungan kita.

Kita harus menjadi sukses di dunia dan akhirat agar kita bisa memberikan bantuan lebih banyak, membuat impact yang lebih besar sampai skala internasional dan yang lebih penting lagi adalah untuk meninggalkan legacy yang bisa bermanfaat untuk orang banyak sampai generasi-generasi yang akan datang.

Wow, so inspiring dan powerful ya? Semoga artikel ini berhasil menyulut semangatmu untuk selalu mencari nilai ibadah dalam bekerja!

Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pembiayaan. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments