hustle culture
published 21/10/2021 - 3 Min Read

Jam Kerja Berubah, Upaya ALAMI Meraih Jumat Berkah

Di beberapa perusahaan konvensional terdapat budaya kerja yang mengharuskan karyawannya bekerja produktif. Namun tak jarang dari mereka  yang ingin bekerja lebih produktif tapi tidak memperhatikan kesehatan mental mereka saat bekerja. Ingin mengejar produktivitas tetapi kehidupan tak seimbang. Bahkan ada pula yang bekerja melebihi dari jam kerja yang sudah ditentukan. Kondisi tersebut biasa disebut dengan hustle culture.

Hustle culture adalah kondisi yang terjadi karena seseorang bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan. Bahkan, tak sedikit yang ingin bekerja keras lebih banyak daripada waktu normal. Gaya hidup hustle culture pada akhirnya dapat merusak keseimbangan kehidupan dan pekerjaan (work life balance) seseorang dan akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental dan emosional.

Dampak Hustle Culture

Setidaknya ada 4 (empat) dampak bagi seseorang yang sudah terjerat oleh Hustle Culture. 

  1. Kehilangan Work Life Balance

Work Life Balance adalah keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi. Menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, maupun teman dapat mengurangi tingkat stres akibat pekerjaan. Sebaliknya, obsesi kerja yang berlebihan berdampak terhadap penurunan aktivitas sosial. 

  1. Burnout Syndrome

Burnout adalah kondisi stres kronis akibat pekerjaan yang ditandai dengan rasa lelah, frustasi dan sulit berkonsentrasi. Gejala burnout tidak terjadi pada semalam, melainkan dialami secara bertahap. Burnout disebabkan oleh banyaknya tanggung jawab yang dipikul, lingkungan kantor yang buruk serta kehilangan dukungan sosial. 

  1. Kurang Bersyukur

Salah satu ciri hustle culture adalah tak mau tertinggal dari pencapaian orang lain. Sebisa mungkin harus berada di posisi sama. Dengan semangat kerja yang menggebu-gebu, hustler mudah iri dengan kesuksesan orang lain. Hal ini sebenarnya bagus, karena mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang selalu berkembang. Akan tetapi, hustle culture tidak mau berhenti sebelum ia menjadi orang yang paling sukses di lingkungannya. 

Selengkapnya mengenai hustle culture kamu bisa baca artikel yang berjudul Barakah Culture: Produktif dengan Pendekatan Spiritual. Di artikel ini pun kamu akan menemukan perbedaan dengan Barakah Culture, sebuah budaya kerja lebih produktif dengan pendekatan spiritual. 

Alasan ALAMI Mengurangi Hari Kerja 

Melihat buruknya hustle culture yang diterapkan berbagai perusahaan, maka ALAMI ingin mengurangi satu hari kerja di hari Jumat. Sebagai perusahaan peer to peer lending syariah, ALAMI menghormati hari Jumat sebagai hari besar umat Islam. Di mana hari Jumat adalah hari penuh keberkahan yang baik diisi dengan kegiatan ibadah. 

Oleh karena itu ALAMI ingin memaksimalkan hari Jumat sebagai hari untuk beribadah dan memberikan kesempatan bagi para squad ALAMI untuk berkumpul bersama keluarga dan memfasilitasi ibadah.

Sudah dua minggu ini squad ALAMI bekerja 4 hari dalam seminggu. Ada kebijakan yang diberikan oleh manajemen untuk meliburkan hari Jumat. Hal ini sebagai bagian dari implementasi barakah culture di kalangan squad ALAMI. 

Menerapkan barakah culture dalam setiap pekerjaan di ALAMI, agar mendapatkan keberkahan di dalam setiap pekerjaan. Meliburkan hari Jumat agar squad ALAMI lebih banyak waktu dengan keluarga dan memaksimalkan ibadah untuk mendapatkan jumat berkah. 

Dengan mengurangi jam kerja karyawan, ALAMI ingin menjadikan setiap pekerjaan adalah ibadah, tak sekedar mencari duniawi saja yang mana tapi memaksimalkan ibadah untuk akhirat. ALAMI juga ingin menjauhkan diri dari hustle culture, yang hanya berorientasi pada duniawi. 

Konsep Bye 5 dari ALAMI

Selamat tinggal 5 hari kerja! Di ALAMI hanya memberlakukan empat hari kerja, Senin hingga Kamis. Kenapa Bye 5? ALAMI percaya bahwa hari Jumat berkah adalah hari suci dan sebuah berkah moment untuk berhenti sejenak dari urusan duniawi. 

ALAMI juga percaya bahwa produktivitas tinggi akan akan diraih dengan pikiran yang damai dan hati yang gembira. ALAMI juga sangat mempercayai kesuksesan hadir bukan saja dari kerja keras kita melainkan datang dari Allah SWT, sehingga semua karyawan dan manajemen ALAMI didorong untuk selalu mendekatkan diri dan fokus dalam beribadah kepada Allah SWT. 

Bagi kamu yang ingin mengembangkan keuanganmu lebih baik lagi, ayo ikutan pendanaan di ALAMI peer to peer lending syariah. Dengan mengikuti pendanaan UMKM ini, keuanganmu bisa berkembang dan dikelola secara syariah. Nantinya, kamu bakal mendapatkan ujrah atau imbal hasil setara hingga 14-16% p.a. Tunggu apa lagi segera download aplikasinya di Playstore atau Appstore.

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments