transaksi online
published 06/08/2021 - 4 Min Read

7 Cara Aman Transaksi Online Menurut OJK

Transaksi online saat ini sudah tidak bisa dihindarkan lagi sebab segala sesuatunya akan berkembang menuju era digital. Berbagai kegiatan masyarakat akan dilakukan secara online. Salah satu kegiatan transaksi online yang semakin marak adalah transaksi keuangan melalui sebuah aplikasi. Transaksi keuangan secara online saat ini meliputi belanja online, menggunakan mobile banking, pembayaran digital, pemesanan makanan atau kendaraan, dan lain sebagainya.

Meskipun transaksi keuangan online lebih simpel dan memudahkan, tapi tetap ada risiko yang patut diwaspadai oleh masyarakat. Dikutip dari Tirto.id,  hasil survei konsumen yang dikerjakan ESET APAC pada 2018 menyebutkan, risiko yang mengiringi transaksi keuangan digital di antaranya penipuan online, peretasan kata sandi, penyalahgunaan data pribadi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, perlunya pengamanan siber atau cyber security dalam setiap transaksi online kamu, agar aman dan nyaman.

Nah, bagi kamu yang saat ini sudah terbiasa melakukan transaksi secara online, ini dia ada tips dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang kamu harus ketahui: 

Cara Aman Transaksi Keuangan 

1. Rahasiakan OTP atau PIN

Dalam bertransaksi online pasti membutuhkan kode OTP (one time password) atau pun PIN (personal identification number). Pastikan OTP yang kamu terima atau pun PIN yang kamu atur diingat betul dan jangan sampai orang lain tahu. Jangan berikan OTP atau PIN kepada siapa pun termasuk kepada orang yang mengaku sebagai pegawai dari platform transaksi online yang kamu gunakan. Sebab, dari pihak bank atau platform transaksi online lainnya tidak pernah meminta PIN atau OTP kepada para nasabahnya. 

Misalnya, kamu akan membeli makanan melalui aplikasi online. Saat melakukan pembayaran biasanya selain diminta memasukan password, juga diminta OTP yang dikirim melalui SMS. Kode OTP tersebut jangan sekali-kali diberi tahu kepada siapa pun.

2. Ganti Pin Secara Berkala dan Teratur

Untuk menjaga keamanan, ganti PIN atau kata sandi secara berkala. Hal ini akan mempersulit dan mencegah usaha peretasan yang mungkin dilakukan pelaku kejahatan siber.

Cara ini memang agak merepotkan bagi kamu yang sering lupa dengan pin atau password. Ada baiknya cara ini dilakukan dengan menganti PIN secara berkala dan simpan PIN kamu di dalam catatan tertulis bukan di dalam gadget kamu.

Misalnya, tiap kamu transaksi di mesin ATM, usahakan mengganti PIN dalam jangka waktu tertentu. Apalagi jika kamu sering menggunakan mesin ATM di berbagai tempat. Mengganti PIN adalah salah satu cara untuk mengamankan kerahasiaan ATM kamu.

3. Jangan Gunakan WiFi publik saat Bertransaksi 

Jika kamu sedang berada di luar rumah dan menggunakan wifi yang bisa diakses siapa pun, usahakan matikan dahulu wifi di perangkat kamu. Wifi publik rentan terhadap penyusupan data dan peretasan (hacking). Pastikan juga selalu log out atau bertransaksi online. 

Contoh: Misalnya kamu sedang berada di suatu kefe atau tempat publik yang banyak memasang WiFi secara gratis. Dan pada saat yang sama, kamu membuka aplikasi mobile banking. Usahakan, ketika membuka aplikasi mobile banking matikan dahulu sambungan ke WiFi publik.

Hal ini karena WiFi publik bisa diakses siapa saja. Alamat IP gadget kamu bisa terbaca dalam suatu jaringan yang sama. Di waktu yang sama juga isi dari gadgetmu akan terbaca begitupula segala isi password mobile bankingmu.

4. Aktifkan Notifikasi SMS atau Email

Dengan mengaktifkan notifikasi melalui SMS atau email,  pengguna bisa mengetahui aktivitas keuangannya. Jika ada sesuatu yang mencurigakan segera lapor pihak platform penyedia layanan transaksi online. 

Contoh: Misalnya dalam transaksi mobile banking. Saat kamu setor atau tarik uang ke dan dari rekeningmu sendiri, biasanya akan ada notifikasi. Jika ada aktifitas yang bukan berasal dari kamu segera laporkan ke pihak bank.

5. Jual Perangkat Elektronikmu dengan Aman

Jika kamu berencana menjual perangkat gawai atau gadgetmu, pastikan data  sudah diback up di tempat aman. Selain itu pastikan seluruh akun yang ada di aplikasi di perangkatmu telah ter-log-out semuanya. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan data dari perangkat bekas kamu. 

Contoh: Kamu akan menjual handphonemu ke sebuah counter. Pastikan semua data yang ada didalamnya bersih dari data pribadi kamu. Jika perlu handphone yang akan kamu jual direset ke settinggan pabrik. Sebelum meresetnya pastikan semua data terback-up.

6. Unduh Aplikasi Versi Resminya

Saat ini banyak sekali bertebaran aplikasi transaksi online yang bisa diunduh dari mana saja. Usahakan kamu mengunduhnya dari tempat resminya, setidaknya dari situs resmi penyelenggara transaksi online. Jika ingin menginstal, perhatikan juga notifikasi akses dari aplikasi tersebut dan gunakan seperlunya. 

7. Laporkan Jika Menemukan Hal Mencurigakan 

Jika sewaktu-waktu tidak bisa menggunakan ponsel atau perangkatmu, segera laporkan ke layanan operator seluler bersangkutan. Hal ini bertujuan untuk mencegah duplikasi kartu SIM pengguna. 

Nah, itulah 7 tips cara aman transaksi online dari OJK yang bisa kamu ikuti. Jaga kerahasiaan data pribadi kamu saat bertransaksi online. Sebab di era serba elektronik dan digital seperti saat ini banyak sekali penipuan atau pun peretasan akun elektronikmu secara online. 

Transaksikan juga dana dan asetmu secara aman di P2P Funding Syariah dari ALAMI. Pengembangan dana dan aset di P2P Funding Syariah dari ALAMI ikut membantu pendanaan UMKM untuk menjalankan usahanya. Dapatkan ujrah atau imbal hasil setara dengan 14-16% pa. Unduh aplikasinya di

P2P
P2P

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments