3 tahap mengenalkan pengelolaan uang kepada anak
published 11/08/2020 - 3 Min Read

Ini 3 Tahapan Mengenalkan Pengelolaan Uang Kepada Anak

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah mengatakan: “Hormatilah anak-anakmu dan perhatikanlah pendidikan mereka karena anak-anakmu sekalian adalah karunia Allah kepadamu” (HR Ibnu Majah). Salah satu pendidikan penting yang perlu diberikan kepada anak adalah mengenalkan pengelolaan uang kepada anak. Banyak anak-anak yang sudah menjadi orang dewasa, yang mungkin dulu sempat tidak pernah mendapatkan pendidikan langsung dari orangtuanya tentang bagaimana mengelola uang. Untungnya, sekarang sudah banyak literatur tentang panduan Rasulullah SAW tentang bagaimana fase dalam mendidik anak-anak. Kamu bisa mengaplikasikan konsep fase pendidikan anak ini untuk mengenalkan pengelolaan uang kepada sang buah hati. Apa saja tahapannya? Yuk, simak lebih lanjut di artikel ini!

Tahap Pertama: Mengenalkan Pengelolaan Uang Kepada Anak Lewat Permainan & Contoh Langsung

Pada usia 0-7 tahun, Rasulullah SAW menganjurkan kedekatan emosional yang sangat erat kepada anak. Hal ini penting untuk menguatkan fondasi hubungan antara anak dan orangtua. Pada fase usia tersebut, anak perlu mendapat rasa aman secara fisik dan batin.

Kasih sayang, keleluasaan bermain, perhatian dan dukungan yang konsisten, dan hubungan yang bebas dari bentakan dan kemarahan adalah bentuk pengasuhan yang paling sesuai untuk fase umur ini.

Selain itu, pada usia ini juga otak anak sedang berkembang dengan sebaik-baiknya, dan sangat mudah untuk mereka merekam berbagai hal yang mereka saksikan, walaupun mungkin mereka belum paham.

Berdasarkan konsep tersebut, maka mengenalkan konsep pengelolaan uang kepada anak di tahap ini bisa dilakukan lewat membacakan buku cerita sebelum tidur, lewat menonton berbagai serial yang edukatif, dengan berbagai peralatan mainan, dan memberikan contoh langsung.

Misalnya, membiasakan mereka melihat orangtuanya berbagi dengan yang kurang beruntung, membawa mereka berbelanja dan menjelaskan bahwa tidak setiap barang yang mereka inginkan bisa dibeli, membiasakan mereka melihat orangtuanya mencatat pengeluaran, dan sebagainya.

Hikmah hubungan emosional yang erat di usia 0-7 tahun ini adalah memudahkan anak untuk menerima berbagai pelajaran, disiplin dan aturan dari orangtuanya pada tahap selanjutnya. Jika tidak ada hubungan yang erat, maka akan sulit untuk anak menerima pengaturan dari orangtuanya.

Tahap Kedua: Mengenalkan Pengelolaan Uang Kepada Anak Lewat Disiplin

Selanjutnya di usia 7-14 tahun, Rasulullah SAW mengatakan bahwa anak-anak perlu diajari sholat. Jika mereka sampai usia 10 tahun belum juga mau melakukan sholat, orangtua bisa menerapkan konsep hukuman.

Dari penjelasan tersebut, bisa ditarik hikmah bahwa pada usia ini, anak-anak sudah mampu mengerti perbuatan yang baik/benar dan mana yang buruk/salah, dan harus diajari untuk membedakan keduanya. Ia juga sudah harus dikenalkan dengan konsep konsekuensi dari perbuatan yang salah.

Maka, usia 7-14 tahun ini adalah masa keemasan untuk perlahan menjelaskan mana yang baik, mana yang benar, mana yang buruk, mana yang salah di dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, fase ini juga adalah masa dimana kamu bisa mulai membangun kebiasaan yang baik tentang pengelolaan keuangan. Disinilah saatnya mengenal konsep bahwa mereka akan mendapat kompensasi finansial jika telah melakukan pekerjaan dengan baik, membiasakan mereka untuk menabung setiap bulannya, membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap uang saku mereka dan mengawasi pengeluaran, atau membiasakan untuk peduli dengan lingkungan yang kurang beruntung.

Ketika mereka sudah beranjak dewasa awal, yaitu memasuki usia 15 tahun, mereka sudah sampai tahap dimana mereka ingin membuat keputusannya sendiri.

Usia 15 tahun ke atas, akan lebih sulit lagi untuk mendidik mereka melalui pengenalan konsep dan membangun kebiasaan.

Tahap Ketiga: Mengenalkan Pengelolaan Uang Kepada Anak Lewat Dialog & Memberikan Kebebasan

Di usia 15-21 tahun, tidak lagi optimal untuk orangtua memainkan peran sebagai pemberi aturan dan penjaga disiplin. Akal pikiran mereka sudah mulai terbentuk dan mulai berkembang dengan lebih baik. Mereka mulai membutuhkan penjelasan yang “masuk akal” di usia ini. Di usia ini, anak-anak mulai memasuki tahap dewasa awal, dan mereka akan terdorong untuk membuat keputusan sendiri. Tanpa kedekatan emosional yang baik, dan pengenalan aturan yang bisa diterima dengan baik, maka mereka akan memasuki fase “pemberontakan”, dimana mereka akan tidak ragu untuk melanggar berbagai aturan yang ditetapkan untuk mereka. Ini adalah fase dimana anak-anak akan berperilaku “it’s my way or the highway”.

Rasulullah SAW menyarankan orangtua untuk menjadi teman yang baik bagi anak-anaknya di fase usia ini. Maka, mengenalkan pengelolaan uang kepada anak disini perlu pendekatan lewat dialog dan memberikan kebebasan.

Jika kamu sudah mengenalkan pengelolaan uang kepada anak dengan baik di fase-fase sebelumnya, maka seharusnya di tahapan ini kamu hanya perlu menjadi teman berdiskusi, memberikan panduan, dan teman memberikan dorongan, penyemangat dan dukungan.

 Tetap arahkan mereka dengan konsep-konsep dan prinsip yang kamu inginkan untuk mereka miliki, tapi lakukan bukan dengan cara memerintah, tetapi dengan mengajak berdiskusi. Tanyakan pendapat mereka tentang suatu fenomena atau berita keuangan yang terjadi di masyarakat, misalnya. Lalu, berikan arahan lewat berbagi pendapat kamu. Ajari mereka untuk membuat perencanaan keuangan sederhana dengan bertanya tentang apa yang ingin mereka beli dan capai dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang. Berikan nasihat yang sudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan mereka sebagai seorang individu. Hormati pilihan-pilihan yang ingin mereka buat.

Kamu sekarang sedang berada di tahapan yang mana? Selamat belajar mengenalkan pengelolaan uang kepada anak yang lebih baik lagi ya!

Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments