likuiditas
published 09/09/2020 - 3 Min Read

Likuiditas

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya; kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya.

Pasti diantara kita pernah mendengar berita mengenai perusahaan asuransi yang tidak dapat membayar tagihan kepada para nasabahnya. Akibatnya, nasabah di jasa keuangan tersebut terancam tidak dapat mengambil uang yang telah lama disimpan di perusahaan tersebut. Bahkan, hutang yang dimiliki oleh perusahaan asuransi tersebut ditaksir mencapai puluhan triliun Rupiah.

Kasus di atas adalah sebuah contoh dari perusahaan yang tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk melunasi semua hutang dan kewajiban yang dimiliki. Mengetahui fakta tersebut, likuiditas merupakan salah satu aspek yang amat penting dalam sebuah perusahaan.

Apa Itu Likuiditas?

Kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya pada saat jatuh tempo. Sedangkan, definisi  menurut Otoritas Jasa Keuangan adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (liquidity).

Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas sangat mempengaruhi keberhasilan dan kelancaran pengelolaan perusahaan. Apabila tingkat likuiditas suatu perusahaan tinggi maka kinerja perusahaan tersebut akan dinilai semakin baik. Sebaliknya, apabila tingkat likuiditasnya rendah maka kinerja perusahaan tersebut akan dinilai buruk. Dengan tingkat likuiditas yang tinggi, maka suatu perusahaan bisa lebih mudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti lembaga keuangan, kreditur, dan penyuplai bahan baku.

Fungsi Likuiditas

Adapun beberapa fungsi likuiditas dalam perusahaan antara lain:

  1. Berlaku sebagai antisipator dana apabila ada kebutuhan yang mendadak
  2. Mengukur ketersedian kas dan setara kas untuk memenuhi hutang jangka pendek
  3. Sebagai bahan penilaian apakah suatu perusahaan apakah layak mendapat pinjaman modal atau investasi
  4. Untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari
  5. Bagi pihak perbankan, likuiditas akan memudahkan nasabah untuk menarik dana.

Komponen Likuiditas

Menurut Engle dan Lange terdapat  tiga komponen yaitu kerapatan, kedalaman dan resiliensi. Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk menjaga tingkat likuiditas dan kestabilan ekonomi suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk komponen pertama kerapatan, menjelaskan adanya jarak atau gap dari harga normal sebuah produk dengan harga yang telah disetujui. Jadi, melalui likuiditas perusahaan dapat menjelaskan tentang perjanjian akan transaksi sebuah produk yang digunakan.

Sedangkan, untuk komponen kedua kedalaman adalah perbedaan antara volume produk yang dijual serta dibeli. Informasi pada komponen kedalaman ini juga menjelaskan tentang tingkat harga atas produk terjual atau dibeli tersebut.

Terakhir, pada komponen resiliensi menjelaskan kecepatan perubahan harga yang cukup signifikan yang menuju harga efisien setelah terjadinya penyimpangan atau ketidakstabilan harga.

Pengukuran Likuiditas

Rasio Lancar (Current Ratio)

Current ratio merupakan rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Dengan kata lain seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety).

Dalam praktiknya, rasio lancar 200% terkadang sudah dianggap ukuran yang memuaskan bagi perusahaan, sekalipun ukuran yang terpenting adalah rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis.

Rumus untuk mencari current ratio yang dapat digunakan, sebagai berikut:

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan dibandingkan dengan aset lain, dengan kata lain, quick ratio diukur dari total aktiva lancar kemudian dikurangi dengan persediaan termasuk biaya yang dibayar dimuka dan dibandingkan dengan seluruh utang lancar.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari quick ratio sebagai berikut:

Rasio Kas (Cash Ratio)

Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Hal ini dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara kas seperti rekening giro. Rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rumus untuk mencari cash ratio dapat digunakan sebagai berikut:

Sumber:

https://kamus.tokopedia.com/l/likuiditas/

https://www.cermati.com/artikel/pahami-apa-itu-likuiditas-aspek-terpenting-dalam-perusahaan

Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.

ALAMI juga telah meluncurkan ALAMI Android Mobile App. Klik link ini untuk install ALAMI Mobile App sekarang!

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments