Berita - 3 Menit untuk Membaca

Fintek ALAMI & BPRS Sukowati Sragen Kerja Sama Akselerasi Penyaluran Kredit Daerah

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sukowati Sragen bekerja sama dengan perusahaan fintech P2P lending ALAMI agar mampu mengakselerasi penyaluran kredit ke daerah. Pihak BPRS akan menjadi institutional funders perdana di sektor BPR Syariah dengan pola channeling di platform ALAMI.

Kerjasama ini mematahkan pandangan soal institusi keuangan syariah susah berkembangnya. Sejak pemerintah memberikan lampu hijau  kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) untuk bekerja sama dengan perusahaan fintek P2P lending agar mampu mengakselerasi penyaluran kredit ke  daerah, langsung disambut baik oleh ALAMI sebagai platform P2P Lending.

“Ada potensi besar yang harapannya membawa manfaat juga untuk pengembangan BPRS, nasabah serta ekosistem perbankan syariah secara luas,” tutur Fakhruddin Nur Direktur Utama BPRS Sukowati Sragen dalam siaran pers, Selasa (4/5).

BPRS Sukowati Sragen memiliki 9 kantor cabang yang tersebar di lima kabupaten, meliputi Solo  Raya dan Purwodadi. Saat ini BPRS Sukowati memiliki lebih dari 2.000 nasabah. Sekitar 74,87% atau 1.400 nasabah merupakan pelaku UMKM di segala sektor. Fakhruddin menuturkan, UMKM di Sragen cukup bervariasi.

Sampai tahun 2020 terdapat 19.568 usaha di Sragen yang didominasi industri makanan dan minuman sebanyak 7.436 industri makanan dan 587 industri minuman. Disusul industri kerajinan 4.305, industri kimia dan bahan bangunan 2.935, industri logam, mesin dan alat berat sebanyak 2.348, dan industri konveksi sebanyak 1.957.

Pihaknya mengakui, komparasi BPR dan BPR Syariah di Jawa Tengah masih timpang, termasuk penyaluran pendanaannya. “Jika dibandingkan, per Juli 2020 lalu, BPR menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6 triliun rupiah, dimana Rp 2,4 triliun untuk modal kerja UMKM,” kata Fakhruddin.

Sementara itu, untuk penyaluran pembiayaan untuk modal kerja baru di BPR Syariah baru Rp 284,7 miliar, atau sebesar 57,46% dari total pembiayaan yang disalurkan BPRS yaitu sebesar Rp 495,54 miliar.

“Untuk jangka pendek, kami memproyeksi bisa menyalurkan 10% dari total Rp 172,1 miliar outstanding credit perbankan untuk objek pendanaan di ALAMI. Dari sini tentu harapannya bisa terus naik seiring evaluasi bersama,” tambah Fakhruddin.

Secara jumlah  pun, di Jawa Tengah kata Fakhruddin, BPR itu jumlahnya ada lebih dari 200, dan di Solo Raya hanya ada 8 BPRS.  Ini tantangan sebagai pelaku industri, bagaimana agar semakin banyak nasabah mengakses  pembiayaan syariah melalui kami. Tentu dengan dukungan fintek yang punya histori bagus,  harapannya bisa menaikkan rasa percaya nasabah.

ALAMI P2P Lending Syariah Dukung dari Sisi Teknologi

CEO ALAMI Dima Djani menuturkan, kedua pihak bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing. Fintek bisa mendukung dari sisi teknologi, analisis risiko digital, dan akuisisi customer lebih cepat. Di sisi lain, fintek juga butuh dukungan untuk mengenal profil nasabah di daerah, serta akses ke area-area lebih luas.

Dima menuturkan, pihaknya sudah lama menantikan mekanisme kerjasama ini diresmikan oleh pemerintah.

“Aksi kami ini adalah ikhtiar ALAMI P2P Lending Syariah untuk menjalankan amanah dari program dan arahan pemerintah. Di sisi lain, buat kami ini adalah simbiosis mutualisme bagi dengan BPR, baik yang konvensional, khususnya syariah. Kita bisa saling melengkapi kekurangan masing masing, fintek bisa support dari sisi sharing teknologi, analisis risiko digital, dan akuisisi customer lebih cepat. Di sisi lain, kami juga butuh dukungan untuk mengenal profil nasabah di daerah, serta akses ke area-area lebih luas. Ini kolaborasi yang penting agar kelak nasabah di pedesaan pun bisa mengenal produk keuangan digital yang lebih variatif kedepannya,” tutur Dima.

Kepercayaan yang didapat P2P Lending ALAMI dari BPR/BPRS juga merupakan buah dari prestasi dan pertumbuhan bisnis yang signifikan dari ALAMI. Per kuartal 1 2021, ALAMI mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan hingga 20 kali lipat dibandingkan tahun 2020.

ALAMI juga baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai ‘Best P2P Financing Platform’ tahun 2020 oleh The Asset Triple A Awards serta ‘Best Islamic P2P Finance Platform’ oleh IFN Fintech.
Dalam kunjungannya ke kota Solo dan Sragen, ALAMI juga bertemu dengan Bupati Sragen Ibu dr.Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Pertemuan ini merupakan inisiasi awal tentang rencana ALAMI untuk memberikan sosialisasi literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung usaha UKM di Kabupaten Sragen.

“Kami mendapat sambutan sangat hangat dari pihak Pemkab Sragen, sehingga kami tergerak untuk melanjutkan kegiatan ini dengan mengajak rekan penyedia platform digital lain seperti penyedia jasa layanan Point of Sales/ Aplikasi Kasir Modern dan penyedia jasa layanan Management Delivery Order System. Tahap pertama, dalam waktu dekat adalah dengan sosialisasi UKM dan UMKM di industri makanan dan warung/kelontong,” kata Dima.

Sebagai informasi, ALAMI P2P Lending Syariah saat ini juga telah menjalin kemitraan dengan tujuh BPR yang tersebar di Jabodetabek dengan pola channeling. Kerjasama yang dijalin ALAMI dengan BPR dan BPRS ini selaras dengan program dan arahan OJK yang tentunya akan menjadi simbiosis mutualisme antar kedua belah pihak.

Baca Artikel Asli

04/05/2021

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments